TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Banjir rob menerjang wilayah pesisir Pantai Cipatujah di bagian selatan Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (12/8/2021) dini hari.
Banjir dari air laut yang pasang itu membuat warga pesisir panik dan sempat mengungsi ke lokasi aman di wilayah setempat.
Banjir rob di Kampung Pasanggrahan, Desa Cipatujah, luapan air laut sampai ke pemukiman warga, atau sekitar 100 meter dari bibir pantai.
Ketinggian air mencapai 50 sentimeter.
Baca juga: PPKM Level 3 Kota Tasikmalaya, Belajar Tatap Muka Terbatas Segera Dimulai
Sampai Kamis pagi, warga masih khawatir banjir susulan yang lebih besar, karena gelombang air laut masih tinggi di kawasan pesisir selatan Tasikmalaya.
"Kami panik dan mengungsi ke daerah yang aman. Warga Pasanggrahan, Desa Cipatujah, bahkan sampai setengah meter air masuk ke rumah. Kami mohon Pak Bupati dan Pak Gubernur bisa meninjau lokasi bencana di kami, karena gelombang masih tinggi sampai sekarang," ujar Sonson Riston (54), salah seorang warga Cipatujah, Tasikmalaya, kepada wartawan, Kamis.
Baca juga: Luhut Sebut Potensi Kerugian akibat Banjir Rob Lebih dari Rp 1.000 Triliun
Sonson menambahkan, luapan air laut ke pemukiman tersebut terjadi secara tiba-tiba sejak malam sampai dini hari tadi.
Warga di kampungnya langsung meninggalkan rumah yang dekat dengan pinggir pantai, karena air masuk dan menggenangi rumah.
Bahkan, banjir juga menggenangi Jalan Raya Cipatujah-Garut yang jaraknya sangat jauh dari bibir pantai.
"Banjir pun sampai ke jalan Raya dan deras mengalir. Sekarang sudah mulai surut kembali, tapi dikhawatirkan akan terjadi lagi banjir rob. Warga masih waspada dan sebagian mengungsi," kata dia.
Baca juga: Banjir Rob Terjang Pantai Cacalan, Warga Diminta Waspada Ombak Tinggi
Rahmat, seorang relawan bencana di Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, menyampaikan hal senada.
Menurut dia, luapan air laut tersebut menutupi jalan desa dan menerjang warung-warung di sekitar bibir pantai.