Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Durasi Waktu Makan di Warteg Dibatasi 20 Menit, Ini Komentar Warga Surabaya

Kompas.com - 27/07/2021, 16:44 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Ilham mengaku, saat makan di warung dirinya cuma membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit. Asalkan, makanan yang dipesan bisa cepat dihidangkan.

"Tapi kalau harus nunggu makanan gegara antre, itu beda lagi. Soalnya kalau ikannya pakek di goreng ya, kayak penyetan atau yang geprek, atau makan mie ayam, sate, nunggunya lama. Kita nunggu makanan disajikan sekitar 10-15 menit," ucap Ilham.

Hendrawan, warga Kedung Cowek, Surabaya, menilai durasi waktu makan 20 menit dinilai cukup hanya saat menyantap makanan di warung.

Namun, bila harus menunggu penyajian makanan di warung, ia menilai bahwa paling cepat membutuhkan waktu 30 menit untuk makan di warung.

"Kalau durasi waktu itu dihitung saat makan, saya kira cukup. Tapi kalau warungnya antre? Itu kan enggak bisa. Kita duduk di warung nunggu penyajian agak lama. Jadi enggak cukup kalau 20 menit," kata Hendrawan.

Baca juga: Izin Tinggal Habis dan Resahkan Warga, WNA Asal Denmark di Bali Dideportasi

Bagi warga yang tidak bekerja atau sedang work from home, kata dia, mungkin saja bisa memesan makanan untuk dibungkus dan dibawa pulang.

Namun, bagi pekerja yang sehari-hari berada di lapangan, otomatis makan siang harus di warung.

"Nah, kalau di warung kan, apalagi di kota besar, pasti ramai karena banyak pekerja yang makan siang di warung. Jadi sudah pasti antre. Dan kalau setelah makan masih merokok, pasti enggak cukup kalau cuma 20 menit," kata dia.

Sementara itu, warga lainnya, Rinne Partitiarti mengaku jarang makan di warung.

Dia memilih makan di warung saat kondisinya cenderung sepi. Tapi, jika kondisi warung ramai dia akan memilih untuk dibungkus.

"Kalau dibungkus, saya makannya di kantor. Karena kalau warung ramai saya takut tertular Covid-19. Saya pilih bungkus saja, makannya di kantor. Ya, untuk meminimalisir penyebaran saja. Karena kita perlu waspada juga," tutur dia.

Baca juga: Viral, Video Jenazah Diletakkan di Pinggir Jalan, Ini Penjelasan Polisi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com