Citra Blitar, khususnya wilayah Kabupaten Blitar, sebagai penghasil ikan hias koi sudah sangat dikenal sejak puluhan tahun lalu. Di tingkat nasional, Blitar dikenal sebagai penghasil koi terbesar.
Ada ribuan pembudidaya ikan koi di Blitar dengan beberapa wilayah kecamatan menjadi pusat-pusatnya, terutama Kecamatan Nglegok di mana terdapat setidaknya 300 pembudidaya.
Perdagangan ikan koi di Blitar melibatkan uang ratusan juta per harinya.
Saiful, selaku ketua sebuah asosiasi pembudidaya dan pedagang koi menyebut setidaknya setiap hari ada ribuan ikan koi dari Blitar dikirim ke luar daerah.
Oksigen merupakan kebutuhan tak tergantikan pada pembudidayaan dan perdagangan ikan koi, terutama pada proses pengiriman ikan koi keluar daerah.
"Sebenarnya kami sudah membutuhkan oksigen saat memindahkan ikan dari kolam ke bak karantina sebelum ikan dikirim," ujar Saiful.
Baca juga: Jenazah Pasien Covid-19 Ini Tertukar, Petugas Terpaksa Bongkar Makam
Dengan menggunakan angka paling rendah pengiriman ikan koi dari Blitar keluar daerah, yaitu 1.000 ekor per hari, maka setidaknya dibutuhkan oksigen sebanyak 3,3 meter kubik per hari hanya untuk pengiriman.
"Satu meter kubik oksigen bisa digunakan untuk mengisi oksigen sebanyak 25 kantong plastik. Tiap kantong plastik bisa diisi 12 ekor ikan koi ukuran 25 cm hingga 30 cm," ujar dia.
Jika tiap satu meter kubik setara dengan 1.000 liter, berarti setiap hari kebutuhan oksigen untuk ikan koi di Blitar paling sedikitnya 3.300 liter.
Dan jika selama beberapa pekan terakhir salah satu rumah sakit rujukan utama Covid-19, RSUD Mardhi Waluyo, membutuhkan sekitar 300 liter oksigen kemasan tabung, maka kebutuhan minimal oksigen untuk ikan koi di Blitar dalam sehari sudah cukup memasok kebutuhan RSUD Mardhi Waluyo selama 10 hari.
Penghitungan ini masih mengabaikan kebutuhan oksigen pada proses pemindahan ikan ke tempat karantina dan juga kebutuhan oksigen pada saat karantina selama beberapa hari.
Menurut Saiful, kebutuhan oksigen untuk perdagangan ikan koi di Blitar sangat mungkin jauh lebih besar dari angka tersebut.
"Sulit untuk menghitung jumlah pastinya. Tapi kalau setiap pelaku usaha ikan koi yang jumlahnya ribuan itu dapat menjual satu ekor saja setiap hari, maka tinggal kita kalikan saja kan," ujar dia.