TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mencatat sebanyak 23 warga isolasi mandiri (isoman) positif Covid-19 meninggal selama dua pekan Juli 2021.
Sebagian besar kasusnya akibat sebelumnya tak ada laporan ke Satuan Gugus Tugas (Satgas) sedang isolasi mandiri (Isoman) di rumahnya sehingga tak tertangani secara medis.
"Tingkat kematian akibat Covid-19 di Kota Tasikmalaya cukup banyak yang isoman. Selama dua pekan Juli ini, terdapat 23 orang yang meninggal karena isoman dari total 80 orang yang meninggal akibat Covid-19," jelas Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra, lewat sambungan telepon kepada Kompas.com, Rabu (14/7/2021).
Baca juga: PPKM Darurat 3-20 Juli, Ini Lokasi Penyekatan Jalan di Tasikmalaya
Asep menambahkan, selama ini masyarakat yang positif Covid-19 bergejala atau pun tidak, banyak yang enggan melaporkan ke petugas.
Mereka seakan menyembunyikan kondisinya selama ini membuat tenaga kesehatan kesulitan mengawasi dan mengontrol kondisinya saat isoman.
"Mereka masih ada yang menyembunyikan kondisinya positif selama ini. Masih malu, kita kan jadi susah, jadi tak terpantau," tambah Asep.
Baca juga: Sempat Keluhkan Sesak Napas dan Batuk, Seorang Pekerja Proyek Ditemukan Tewas di Kontrakannya
Berbeda dengan warga terpapar yang terdata dan terlapor oleh tenaga kesehatan, baik di puskesmas atau pun rumah sakit.
Mereka yang menyembunyikan kondisi positif Covid-19 masih menganggap tertular virus Corona adalah sebuah aib.
"Kita juga tak bisa menangani. Kalau lapor kan bisa kita tangani. Sudah ada beberapa kasus yang menyembunyikan hasil, padahal Covid-19 bukan aib," kata Asep.