Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Ketupat bersama Ternak, Tanda Syukur Panen Padi di Bukit Menoreh

Kompas.com - 08/06/2021, 15:50 WIB
Dani Julius Zebua,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com– Puluhan warga berkumpul di tengah lahan sawah yang sudah kering di Pedukuhan Sabrang, Kalurahan Giripurwo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Mereka menghampar terpal pada tanah yang pecah-pecah dan merekah. Sisa tunggul padi kering menjadi pemandangan sekitar.

Di atas karpet terpal itu, warga duduk mengelilingi tumpukan ketupat, nasi tumpeng dan sayur di tengah mereka. Mereka duduk sambil berdoa.

Baca juga: Bermain Meriam Long Pring, Cara Bocah di Bukit Menoreh Habiskan Waktu Selama Ramadhan

Usai berdoa, mereka mengambil beberapa ketupat, mendatangi ternak sapi tak jauh dari sana, memberi ketupat pada sapi itu untuk jadi makanan mereka.

Warga di Bukit Menoreh ini menyebutnya grumbegi, yakni ungkapan syukur pada Tuhan Yang Maha Esa karena dikaruniai hasil tani berlimpah.

Selain itu, hasil dari kegiatan ternak warga juga selalu baik dan bermanfaat bagi kesejahteraan.

Para petani menggelar doa syukur atas panen padi di Pedukuhan Sabrang, Kalurahan Giripurwo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Setelah itu, mereka makan bersama (kembul) dengan menu ketupat dan tahu atau tempe bacem. Tak hanya antar mereka, panganan itu juga dimakan ternak yang mereka bawa.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Para petani menggelar doa syukur atas panen padi di Pedukuhan Sabrang, Kalurahan Giripurwo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Setelah itu, mereka makan bersama (kembul) dengan menu ketupat dan tahu atau tempe bacem. Tak hanya antar mereka, panganan itu juga dimakan ternak yang mereka bawa.

Gelaran dalam bentuk berkumpul, berdoa lalu makan bersama bertahan di beberapa pedukuhan, terutama Sabrang.

“Ini jadi rasa syukur yang dimanifestasi dengan dibuatnya acara seperti ini. Ternak dulunya ikut dibawa ke sini, dibalang, dilempar, sebagai sebagai tanda sah atau syarat bahwa ternak sudah ikut menggarap sawah,” kata Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) di Sabrang, Sarjiman di tengah gumbregi.

Baca juga: Tanah Longsor Tutup Jalan ke Tempat Wisata Goa Kiskendo di Bukit Menoreh

Pedukuhan Sabrang dihuni ratusan kepala keluarga yang semuanya petani dari dua kelompok, Maju Rukun dan Karya Mandiri. Mereka menggarap 30 hektar sawah.

Panennya cukup baik sekalipun di masa pandemi Covid-19, rata-rata 7 Ton per hektar dari benih Inpari 42 yang konon tahan hama.

Hasil panen terakhir di bulan Ruwah, gabah siap giling mencapai 5 ton.

Biasanya, mereka langsung merayakannya pada Jumat Kliwon.

“Karena saat itu jatuh di hari Lebaran, maka kami bikin hari Selasa Kliwon yaitu hari ini,” kata Sarjiman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com