Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermain Meriam Long Pring, Cara Bocah di Bukit Menoreh Habiskan Waktu Selama Ramadhan

Kompas.com - 19/04/2021, 08:10 WIB
Dani Julius Zebua,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Permainan tradisional berupa meriam bambu jamak ditemui selama Ramadhan. Suaranya yang nyaring membahana membangkitkan perasaan riang.

Bocah-bocah di pegunungan Bukit Menoreh memainkannya di tengah berpuasa menjelang Sabtu (17/4/2021) siang.

Terlihat empat bocah sebaya belasan tahun terlihat bergembira di tebing belakang rumah Susanto (42) di Pedukuhan Watubelah, Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca juga: Tanah Longsor Tutup Jalan ke Tempat Wisata Goa Kiskendo di Bukit Menoreh

Ada Yoga (15), Isnanto (16) dan Fian (13). Ketiganya sebaya satu SMP di Pengasih. Satu bocah lagi bernama Reihan (12) pelajar kelas lima SD.

Mereka tersamar di antara pohon-pohon singkong dan tumbuhan pakan ternak yang tumbuh lebat di tebing itu.

Sesekali terdengar letusan kencang yang mengejutkan. Begitu kencang sehingga letusan terdengar menggema seolah dari bukit di seberangnya.

“Ini long pring,” kata Fian yang bernama lengkap Nasywa Adis Safian. Long Pring adalah nama lokal meriam bambu di kalangan mereka.

Bocah-bocah sebaya membuat meriam udara yang mereka sebut sebagai “long pring” di Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Mereka mencari bambu sepelukan di bukit-bukit, membawanya pulang, lalu membuat long pring ini.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Bocah-bocah sebaya membuat meriam udara yang mereka sebut sebagai “long pring” di Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Mereka mencari bambu sepelukan di bukit-bukit, membawanya pulang, lalu membuat long pring ini.

Meriam long pring bikinan Fian dan ketiga temannya dari bambu sebesar sepelukan. Panjangnya hampir dua meter. Bambu itu kering dan ada retak rambut karena begitu kering.

Mereka mengawali membuat meriam di halaman depan rumah Susanto, ayah dari Fian.

Baca juga: Video Viral Perjuangan Relawan Covid-19 di Bukit Menoreh, Gotong Peti Jenazah Lintasi Sungai, Naik Turun Bukit

Keempat bocah itu membuat meriam dalam waktu singkat sebelum tengah hari, mulai dari melubangi sumbu, menembus buku bagian dalam bambu, mengikat bambu dengan kawat agar tidak mudah retak saat meriam meletus. Rencananya bikin dua meriam.

Alhasil, meriam ini bisa dimainkan setelah tengah hari hingga menjelang buka puasa.

Fian menceritakan, semua berawal jauh sebelum puasa. Mereka sejak awal memang ingin membuat meriam suara ini bila bulan puasa tiba.

“Memang ingin bikin long pring sebelum puasa. (Rencananya) pertengahan puasa dan akhir puasa, pas Hari Raya. Semuanya cari bambu,” kata Fian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Siswa SD di Makassar Dianiaya Guru Lantaran Bermain di Mushala, Korban Dicubit Berulang Kali

Siswa SD di Makassar Dianiaya Guru Lantaran Bermain di Mushala, Korban Dicubit Berulang Kali

Regional
Kronologi Kecelakaan Beruntun di Tol Semarang hingga Kendaraan Menumpuk

Kronologi Kecelakaan Beruntun di Tol Semarang hingga Kendaraan Menumpuk

Regional
Kualitas Udara di Dharmasraya Tidak Sehat, Warga Diimbau Pakai Masker

Kualitas Udara di Dharmasraya Tidak Sehat, Warga Diimbau Pakai Masker

Regional
Dijanjikan 3 Proyek PUPR di Papua Rp 126 Miliar, Pengusaha Tertipu Rp 1 Miliar

Dijanjikan 3 Proyek PUPR di Papua Rp 126 Miliar, Pengusaha Tertipu Rp 1 Miliar

Regional
Siapkan Persyaratan, Cak Imin: AMIN Akan Daftar ke KPU 19 Oktober

Siapkan Persyaratan, Cak Imin: AMIN Akan Daftar ke KPU 19 Oktober

Regional
Mahasiswi Hilang Seminggu, Kabar Terakhir Kirim Pesan Gambar Kaki Kotor

Mahasiswi Hilang Seminggu, Kabar Terakhir Kirim Pesan Gambar Kaki Kotor

Regional
Kondisi Udara Level Berbahaya, Palembang Gelar Shalat Minta Hujan di 1.990 Masjid

Kondisi Udara Level Berbahaya, Palembang Gelar Shalat Minta Hujan di 1.990 Masjid

Regional
2 Mayat Ditemukan di 2 Lokasi di Sumba Barat NTT, Sama-sama Pakai Gelang Merah

2 Mayat Ditemukan di 2 Lokasi di Sumba Barat NTT, Sama-sama Pakai Gelang Merah

Regional
Sederet Fakta Sumbangan Rp 1,6 Juta Per Siswa untuk Beli Mobil, Kepsek SMPN 1 Ponorogo Sebut Sukarela

Sederet Fakta Sumbangan Rp 1,6 Juta Per Siswa untuk Beli Mobil, Kepsek SMPN 1 Ponorogo Sebut Sukarela

Regional
Cerita Kholifah Setiap Hari ke Makam Sang Anak yang Meninggal Saat Tragedi Kanjuruhan: Ibu Kangen Nduk...

Cerita Kholifah Setiap Hari ke Makam Sang Anak yang Meninggal Saat Tragedi Kanjuruhan: Ibu Kangen Nduk...

Regional
Kecelakaan Beruntun di Tol Semarang, Kendaraan sampai Menumpuk

Kecelakaan Beruntun di Tol Semarang, Kendaraan sampai Menumpuk

Regional
Menilik Hubungan Geng 'Barisan Siswa' dengan 2 Kasus 'Bullying' di Cilacap

Menilik Hubungan Geng "Barisan Siswa" dengan 2 Kasus "Bullying" di Cilacap

Regional
Awal Mula Ida Susanti Ditipu Menikah dengan Perempuan, 20 Tahun Cari Keadilan

Awal Mula Ida Susanti Ditipu Menikah dengan Perempuan, 20 Tahun Cari Keadilan

Regional
Sebar Video Pribadi Mantan Istri, Kades di Magelang Divonis Penjara 22 Bulan

Sebar Video Pribadi Mantan Istri, Kades di Magelang Divonis Penjara 22 Bulan

Regional
Cerita Warga 3 Kampung Tak Punya Listrik, Cas Ponsel Jalan Kaki 3 Km Lewati Jalan Rusak

Cerita Warga 3 Kampung Tak Punya Listrik, Cas Ponsel Jalan Kaki 3 Km Lewati Jalan Rusak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com