Di waktu senggang, mereka mengisi dengan bermain badminton, berenang di sungai, atau berjalan-jalan.
“Sekarang mereka bermain long pring,” kata Warni.
Warni mengatakan, dirinya mengizinkan anak-anak itu bermain meriam bambu namun dengan sejumlah syarat.
Mulai dari tidak dekat dengan tetangga hingga harus hati-hati karena risiko memainkannya.
Baca juga: Jalur Ekstrem ke Bukit Menoreh Disukai Wisman
“Saya suruh mainnya di atas bukit saja,” kata Warni.
Permainan tradisional ini dikenal dengan istilah berbeda di daerah lain, seperti bedil bambu, mercon bumbung, long bumbung, dan lainnya.
Permainan ini lebih banyak dimainkan oleh anak – anak laki-laki. Jamak ditemukan saat puasa, menjelang hari raya, dan peringatan hari besar agama maupun adat di berbagai belahan Nusantara, termasuk di bulan puasa kali ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.