Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pertobatan WNI Eks Jihadis di Suriah, Abu Faros: Saya Tak Bisa Tidur Selama 2 Bulan (1)

Kompas.com - 05/05/2021, 05:05 WIB
Rachmawati

Editor

Abu, Husni, dan belasan orang Indonesia ditempatkan di sebuah wilayah pedesaan di luar Kota Aleppo — situasinya mirip "desa-desa yang hancur akibat lumpur Lapindo di Sidoarjo," kata Abu Farros.

Ketika rombongan itu tiba di lokasi tujuan, ISIS dan kelompok pemberontak lainnya berusaha dan bersaing satu sama lain untuk menguasai beberapa wilayah di dekat perbatasan dengan Turki.

Baca juga: Densus 88 Kembali Tangkap 7 Terduga Teroris di Makassar

Tujuh tahun kemudian, Abu Farros mengeklaim kehadirannya di Suriah semata untuk menolong anak-anak yang terlantar akibat perang saudara dan berharap ditempatkan di bagian logistik atau perbaikan bangunan.

Faktanya, mereka saat itu mengikuti latihan militer selama dua bulan di sebuah kamp di luar kawasan pedesaan.

Dua orang warga Ampel, Surabaya itu, bersama warga Indonesia lainnya, kemudian ditempatkan di pos penjagaan yang berjarak kira-kira 500 meter dari posisi musuh.

Mereka juga dipersenjatai dan melakukan baiat (bersumpah) mendukung ISIS. "Saya pegang AK-47, tapi saya bukan petempur utama," akunya.

Baca juga: Setelah Bom Gereja Katedral Makassar, Densus 88 Sudah Tangkap 36 Terduga Teroris di Sulsel

Dalam perjalanannya, Abu Farros menggambarkan, "situasinya mencekam, sesekali kita dihujani mortir, peluru tank."

Ketika itu pesawat-pesawat pemerintah Suriah menjatuhkan bom di berbagai kawasan yang dikuasai kelompok pemberontak.

"Saya tidak bisa tidur selama dua bulan, suara anak saya terus menggaung, bagaimana masa depannya..."

Rupanya kekejaman perang yang dia saksikan sendiri membuatnya "tidak siap".

Baca juga: Densus 88 Kembali Tangkap Terduga Teroris di Makassar, Kali Ini 3 Orang

Napi teorisme mengucap ikrar setia kepada NKRI di aula Sahardjo, Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (15/04).ARIF FIRMANSYAH/ANTARA FOTO Napi teorisme mengucap ikrar setia kepada NKRI di aula Sahardjo, Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (15/04).
"Nah, saya mulai sadar, saya memutuskan untuk pulang [ke Indonesia]," katanya dalam wawancara.

Setelah empat bulan berada di Suriah, Abu mengaku untuk pertama kalinya mendapat akses internet saat berkunjung ke Kota Al-Bab, kira-kira satu jam perjalanan dari kamp.

"Lewat internet, saya jadi tahu situasinya [aktivitas ISIS dan perang saudara di Suriah] seperti ini," kata bekas mahasiswa Teknik Perkapalan ITS Surabaya ini.

Dia juga menjadi tahu bagaimana sikap pemerintah Indonesia tentang keterlibatan WNI di Suriah.

Dihadapkan situasi seperti itu, dia memutuskan untuk menelpon istri, ibu dan keluarganya di Surabaya.

Baca juga: Bebas dari Penjara, Mantan Teroris Aceh Ini Rintis Kebun Tanaman Porang, Ini Kisahnya

"'Pulang, pulang'... keluarga saya menangis. Saya pun menangis. Saya menyesal kenapa saya sudah sampai sini [Suriah]."

Dia kemudian bertekad bulat untuk meninggalkan Suriah.

Namun masalahnya, paspornya ditahan Salim Attamimi alias Abu Jandal. Dia ditanya apa alasannya pulang. "Intinya, saya tidak boleh pulang."

Di titik inilah, Abu Farros teringat ibunya. Dia meminta ibunya untuk meyakinkan Abu Jandal — pria yang membujuknya berangkat ke negeri yang luluh-lantak akibat perang saudara itu.

"Salim, Abu Farros itu punya ibu, yang mana jihad itu tidak harus ke Suriah. Bakti ke ke orang tua itu termasuk jihad," Abu menirukan suara ibunya — melalui sambungan telepon — saat membujuk Salim agar mengizinkan anaknya pulang.

Baca juga: Cerita Mukhtar, Mantan Teroris yang Kini Jadi Petani, Tanam Porang dan 900 Pohon Pepaya

Abu Farros tinggal di kawasan Ampel, Surabaya, yang sebagian penduduknya adalah warga Indonesia peranakan Arab.Kampung Ampel, Surabaya. Sumber gambar, BBC News Indonesia Abu Farros tinggal di kawasan Ampel, Surabaya, yang sebagian penduduknya adalah warga Indonesia peranakan Arab.
Singkatnya, Abu akhirnya berhasil pulang ke Indonesia sekitar Agustus 2014, namun sahabatnya, Husni, sejak awal ragu-ragu untuk pulang, karena takut ditangkap saat tiba di Indonesia.

Setelah sampai di Surabaya, Abu Farros mengetahui sahabatnya itu meninggal akibat bom.

"Sampai sekarang, saya selalu memikirkan dia." Nada suara Abu Farros terdengar sedikit bergetar.

Di hadapan ibunya, istri, anak-anaknya, dan keluarga besarnya, Abu kemudian menyadari kesalahannya bergabung ISIS ke Suriah.

Baca juga: Densus 88 Tangkap Satu Terduga Teroris di Bone, Terkait Bom Gereja Katedral Makassar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com