KOMPAS.com - Mukhtar alias Tengku Tar Bin Ibrahim (36), eks narapidana kasus terorisme, memilih menjadi petani setelah keluar dari penjara.
Mukhtar adalah warga Dusun Keude, Desa Blang Cruem, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe.
Ia pernah terlibat serangkaian teror pada 2009.
Baca juga: Mukhtar, Mantan Bomber Kantor Unicef Aceh Kini Jadi Petani Pepaya dan Porang
Eks anggota FPI tersebut terlibat penembakan Ketua PMI Jerman dan pelemparan granat asap di kantor United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) Aceh pada tahun 2009.
Termasuk terlibat penembakan rumah dua dosen di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Mukhtar juga dikenal sebagai Tengku Mukhtar alias Faruqy asal Aceh Utara, panglima tandhim Al Qaeda Wilayah Pasee, serta eks panglima laskar FPI Aceh.
Tak hanya itu. Ia juga pernah bergabung bersama Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Wilayah Pasee, kemudian ditangkap pada 16 Maret 2010 di Lhokseumawe.
Baca juga: Polri: Terduga Teroris yang Ditembak Mati di Makassar Adalah Eks Napi Teroris
Di dusun tersebut ia memilih menjadi petani dan mengelola tanah pertanian miliknya sendiri.
Ia saat ini merintis pekerjaannya dengan memanam pepaya australia, semangka, dan tanaman porang.
Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel Inf Sumirating Baskoro sempat mengunjungi Mukhtar pada Rabu (7/4/2021).
Baca juga: Puluhan Napi Teroris di Lapas Gunung Sindur Ucapkan Ikrar Setia Pancasila
“Kita salut kepada saudara kita ini yang begitu ulet dalam menjalankan usaha pertaniannya dalam beberapa bulan terakhir," kata Kolonel Inf Sumirating Baskoro kepada awak media, Jumat (9/4/2021).
Sumirating juga berupaya membantu beberapa peralatan pertanian kepada Tengku Tar agar lahan seluas 8.000 meter persegi tersebut bisa ditanami berbagai jenis tanaman semusim.
Ia mengatakan, tanaman pepaya milik Mukhtar sudah mencapai 900 pohon dan sudah memberi penghasilan dengan panen setiap dua kali dalam seminggu.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Iwan Bahagia | Editor : Farid Assifa)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.