Sebelumnya, danau baru juga muncul di Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kupang.
Menurut warga setempat, danau tersebut dulunya adalah kebun sayur. Sama seperti di Kelurahan Batuplat, danau ini muncul usai Badai Seroja.
“Tapi setelah hujan dan badai, langsung muncul danau yang panjangnya sekitar 200 meter lebih," kata Mikhael kepada Kompas.com, Minggu (18/4/2021).
Danau ini menenggelamkan lima sumur milik warga, termasuk beberapa kandang ternak sapi dan babi.
"Dulu kalau hujan selama satu minggu bahkan lebih, tapi tidak pernah ada danau. Tapi pekan lalu hanya hujan tiga hari saja, tapi muncul danau baru," jelasnya.
Baca juga: Danau yang Muncul Usai Badai Seroja Jadi Obyek Wisata Baru, Warga Ramai Datang untuk Berfoto
Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur Dr. Herry Kota menyatakan, danau yang terbentuk di Kelurahan Sikumana masuk dalam kategori danau dolina atau karst.
Ia memaparkan, Kota Kupang merupakan daerah bertopografi karst yang memiliki tingkat keterjalan tinggi.
Di Kota Kupang juga terdapat cekungan, tonjolan, dan bukit berbatu yang tidak beraturan.
Ditambah lagi dengan adanya aliran bawah tanah dan gua, menjadikan potensi terbentuknya danau dolina makin tinggi.
Baca juga: Muncul Danau Baru di Kota Kupang Setelah Dilanda Badai Tropis Seroja, Ini Penjelasan BMKG
“Apabila terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi, maka pembentukan danau kembali terjadi, karena suplai air sangat tinggi dari sumber-sumber mata air baru yang muncul di sekitar lokasi danau ini,” ungkapnya, dilansir dari Antara, Senin (19/4/2021).
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor: Robertus Belarminus, Dony Aprian), Antara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.