Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3.600 Liter Tumpahan Minyak Sawit di Sungai Mahakam Berhasil Disedot

Kompas.com - 16/04/2021, 07:07 WIB
Zakarias Demon Daton,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Sebanyak 3.600 liter tumpahan minyak kelapa sawit di kawasan perairan Sungai Mahakam di Samarinda, Kalimantan Timur, berhasil disedot.

Penyedotan menggunakan alat Giant Octopus Skimmer milik salah satu perusahaan yang berlokasi di wilayah sekitar tumpahan minyak.

Alat tersebut digunakan untuk menyedot oil spill (tumpahan minyak).

Baca juga: KSOP Samarinda Sebut Kapal Muat Minyak Sawit yang Tenggelam di Sungai Mahakam Ilegal

Cairan setelah disedot kemudian ditampung dan diproses pemisahaan antara minyak dan air.

"Hasil penyaringan minyak yang sudah kita dapat sebanyak 3.600 liter, berhasil kita angkat," ungkap Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli KSOP Kelas II Samarinda Capt Slamet Isyadi kepada awak media di Samarinda, Kamis (15/4/2021).

Selain alat penyedot, kata Slamet, untuk melokalisir penyebaran minyak, pihaknya menggunakan alat Static Oil Boom.

Alat tersebut sudah dibentang untuk menghalau penyebaran sejak awal kapal self propelled oil barge (SPOB) Mulia Mandiri bermuatan minyak kelapa sawit tenggelam di perairan Simpang Pasir, Palaran, Samarinda, Sabtu (10/4/2021).

Baca juga: Cerita Nelayan di Sungai Mahakam Terdampak Tumpahan Minyak, Bangun Pagi Lihat Ikan Mati

Static Oil Boom mampu menahan penyebaran tumpahan minyak. Karena itu, sebaran pencemaran sudah ditekan sejak dini dan mempermudah pembersihan.

Peralatan lain yang juga digunakan dalam pembersihan tumpahan minyak (oil spill) yakni pompa, mobil tangki dan lainnya.

Semua peralatan dibantu perusahaan yang beroperasi di sekitar wilayah tumpahan minyak.

"Sejak awal saat kami ketahui bahwa sumber minyak berasal dari titik kapal tenggelam kami langsung lokalisir jadi penyebarannya enggak meluas. Perusahaan membantu terutama alat," tutur dia.

Hanya saja, Slamet tidak menyebut detail luasan sebaran tumpahan minyak, ketebalan minyak hingga total kapasitas minyak yang tumpah dari kapal SPOB saat tenggelam diduga dihantam arus deras.

Menurut dia, saat mereka melakukan penyisiran, sebaran minyak terbagi dalam beberapa titik. Setiap titik memiliki luasan dan ketebalan berbeda-beda.

"Jadi enggak secara menyeluruh. Titik pencemaran terbagi di sepanjang pesisir Sungai Makaham wilayah Palaran. Tapi sejak awal kita fokus pada penyebaran dan penanganannya, sehingga sampai saat ini air sungai sudah relatif bersih," terang dia.

Pantauan Kompas.com, salah satu wilayah terdampak di pesisir sungai Kelurahan Rawa Makmur, Kecamatan Palaran, sudah relatif bersih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com