Seorang diri, ia memikul tas ransel itu dan dengan menggunakan motor membawanya ke lokasi pembuangan. Masing-masing mayat korban dibuang di lokasi yang berbeda.
Tanpa merasa bersalah, ia menarik mayat korban dan membungnya begitu saja di tempat terbuka.
Baca juga: Perempuan Korban Pembunuhan Berantai di Puncak Bogor Tewas Dicekik Saat Berkencan
Ia mengaku sengaja memilih lokasi terbuka di pinggir jalan agar mayat tersebut mudah ditemukan oleh masyarakat.
Kapolres Bogor AKBP Harun mengatakan, pada pembunuhan pertama, MRI mengaku keinginan untuk menghabisi nyawa datang secara spontan.
Untuk kasus pembunuhan yang kedua, MRI sudah mempersiapkannya.
"Untuk pembunuhan yang pertama (DP) menurut tersangka itu datang secara tiba-tiba (keinginan membunuh). Tetapi pembunuhan yang kedua (EL) itu dipersiapkan," ucap dia.
Baca juga: Pembunuhan Berantai di Bogor, Pelaku Cekik Teman Kencan yang Dikenal di Medsos dan Rampok Barang
Polisi pun menangkap pelaku pembunuhan MRI di tempat pesembunyian di salah satu kos di Depok, Rabu (10/3/2021)
Ternyata melakukan pembunuhan, MRI melarikan diri dan beberapa kali berpindah-pindah tempat persembunyian. Polisi sempat mencari keberadaan MRI di Jakarta Selatan hingga Indramayu.
Dari penelusuran jejak digital MRI, polisi mendapatkan petunjuk jika ada korban kedua yang tak lain adal EL.
Sebelum dibunuh, korban mengalami kekerasan seksual karena hasul visum ditemukan bekas sperma
Sementara itu ddari hasil tes urine, MRI diketahui positif menggunnakan narkoba jenis pil ekstasi inex.
Namun Kapolres memastikan jika MRI dalam kondisi sadar saat melakukan aksinya dan mengetahui dampak dari perbuatannya.
"Pelakunya tunggal, dilakukan secara sadar dan dari hasil interograsi bahwa tersangka tidak jera dengan pembunuhan yang pertama," kata Sulistyo.
Dia menyebut pelaku menikmati atas apa yang dilakukannya.
"Ini termasuk dalam kaitan serial killer atau pembunuh berantai, tidak hanya sekitar 2 minggu melakukannya tapi TSK kembali melakukannya dan ada kecenderungan untuk menikmati dengan meninggalnya dua korban tersebut," ungkap Susatyo.