Salin Artikel

Tragis, 2 Perempuan Jadi Korban Pembunuhan Berantai di Puncak Bogor, Pelaku Positif Narkoba

Korban pertama DS (17) ditemukan tewas terbungkus plastik di depan toko bangunan, Jalan Raya Cilebut, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Kamis (25/2/2021)

Dua minggu kemudian, EL (23) ditemukan tewas dengan kondisi mulut berdarah pada Rabu, 10 Maret 2021.

EL ditemukan di area kebun kosong Gunung Geulis, Kampung Cidadap, Desa Pasir Angin, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.

Pembunuhan dilakukan oleh MRI dalam rentang dua pekan di lokasi yang sama di sebuah penginapan di kawasan Puncak. Namun pembunuhan dilakukan di kamar yang berbeda.

Sehari-hari, MRI adalah penjualn online.

Saat proses penyidikan, raut wajah MRI terlihat datar dan tidak menunjukkan rasa penyesalan.

"Mayat yang kedua ini enggak saya bungkus plastik, tapi langsung saya keluarin saja karena kondisinya dilipat di dalam tas ransel," ujar MRI di hadapan polisi, Kamis (11/3/2021).

Korban pun terpedaya dan menuruti kemauan MRI untuk kencan buta di penginapan di hotel di kawasan Puncak Bogor.

Sebelum pembunuhan terjadi, pelaku mengajak korban berhubungan badan. Setelah itu MRI mencekik leher teman kencannya dengan sadis.

Setelah teman kencannya tewas, MRI mengambil harta milik korban seperti perhiasan, uang, dan ponsel.

"Dari 2 korban ini, motifnya masih sama, supaya bisa berkencan dan menikmati korban, kemudian menguasai harta korban. Sasarannya perempuan, karena mudah dia kuasai," kata Kapolres Bogor AKBP Harun di lokasi pembunuhan kedua, yakni di area kebun kosong di Puncak Bogor, Kamis (11/3/2021).

Sedangkan korban kedua, langsung masukkan ke dalam tas tanpa dibungkus plastki.

Seorang diri, ia memikul tas ransel itu dan dengan menggunakan motor membawanya ke lokasi pembuangan. Masing-masing mayat korban dibuang di lokasi yang berbeda.

Tanpa merasa bersalah, ia menarik mayat korban dan membungnya begitu saja di tempat terbuka.

Ia mengaku sengaja memilih lokasi terbuka di pinggir jalan agar mayat tersebut mudah ditemukan oleh masyarakat.

Kapolres Bogor AKBP Harun mengatakan, pada pembunuhan pertama, MRI mengaku keinginan untuk menghabisi nyawa datang secara spontan.

Untuk kasus pembunuhan yang kedua, MRI sudah mempersiapkannya.

"Untuk pembunuhan yang pertama (DP) menurut tersangka itu datang secara tiba-tiba (keinginan membunuh). Tetapi pembunuhan yang kedua (EL) itu dipersiapkan," ucap dia.

Ternyata melakukan pembunuhan, MRI melarikan diri dan beberapa kali berpindah-pindah tempat persembunyian. Polisi sempat mencari keberadaan MRI di Jakarta Selatan hingga Indramayu.

Dari penelusuran jejak digital MRI, polisi mendapatkan petunjuk jika ada korban kedua yang tak lain adal EL.

Sebelum dibunuh, korban mengalami kekerasan seksual karena hasul visum ditemukan bekas sperma

Sementara itu ddari hasil tes urine, MRI diketahui positif menggunnakan narkoba jenis pil ekstasi inex.

Namun Kapolres memastikan jika MRI dalam kondisi sadar saat melakukan aksinya dan mengetahui dampak dari perbuatannya.

"Pelakunya tunggal, dilakukan secara sadar dan dari hasil interograsi bahwa tersangka tidak jera dengan pembunuhan yang pertama," kata Sulistyo.

Dia menyebut pelaku menikmati atas apa yang dilakukannya.

"Ini termasuk dalam kaitan serial killer atau pembunuh berantai, tidak hanya sekitar 2 minggu melakukannya tapi TSK kembali melakukannya dan ada kecenderungan untuk menikmati dengan meninggalnya dua korban tersebut," ungkap Susatyo.

Polisi mengamankan barang bukti berupa pakaian korban, kresek warna hitam, sepeda motor, tas ransel untuk membawa korban, pakaian MRI saat kejadian, hp milik korban, CCTV, dan uang hasil kejahatan.

Terancam hukuman mati

MRI terancam pidana maksimal berupa hukuman mati.

Ia dijerat pasal berlapis yakni kekerasan anak di bawah umur, pencurian, hingga pembunuhan berencana.

MRI disangka melanggar Pasal 76 C jo Pasal 80 ayat 1 dan 3 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Ia juga disangkakan melanggar Pasal 340 subsider 338 subsider 365 ayat 3 KUHP.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Afdhalul Ikhsan | Editor: Abba Gabrillin, Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2021/03/12/113300878/tragis-2-perempuan-jadi-korban-pembunuhan-berantai-di-puncak-bogor-pelaku

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke