Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pasien Covid-19 Pertama di Balikpapan, Tes Antibodi Selalu Reaktif, Rutin Donor Plasma Konvalesen

Kompas.com - 03/03/2021, 18:20 WIB
Zakarias Demon Daton,
Khairina

Tim Redaksi

Namun, kendalanya ketika berpergian ke luar kota, ia harus menjalani swab PCR agar hasil negatif.

"Karena saya rapid test antibodi hasil selalu reaktif," ungkap Wahib kepada Kompas.com melalui sambungan seluler.

Sejak awal sembuh, Wahib berkali-kali mencoba rapid tes antibodi saat ingin melakukan perjalanan.

Selain karena hasil cepat didapat, ongkos tes juga lumayan ekonomis ketimbang swab PCR.

"Sudah lima kali rapid tes selalu reaktif terpaksa swab PCR baru negatif," terang dia.

Baca juga: Vaksinasi Massal di Kota Yogyakarta Tidak Capai Target, Satgas: Masih Diberi Kesempatan

Wahib sempat beberapa kali konsultasi ke dokter perihal ini. Dokter menyebut reaktif antibodi Wahib ada kaitannya kasus Covid-19 yang ia alami sebelumnya.

"Bilang dokter tidak apa-apa Pak. Memang antibodi Bapak masih terbaca," ungkap Wahib mengutip dokter.

Epidemiolog dari Universitas Airlangga, Windhu Purnomo mengatakan, rapid test mendeteksi dua antibodi dalam darah.

Kandungan Imunoglobulin M (IgM) sebagai penanda terjadinya infeksi dan Imunoglobulin G (IgG) penanda terjadinya proses penyembuhan atas suatu infeksi pada tubuh seseorang.

Kedua antibodi ini muncul pada orang yang terpapar Covid-19. IgM akan muncul terlebih dulu pada hari ke-7 hingga 10.  Sementara IgG akan menguat di hari ke 10-14. Antibodi ini akan menguat, melemah, kemudian hilang.

"Ketika dia (IgM) ada di puncak, akan muncul IgG. Kalau IgG naik tinggi di hari 10-14, itu artinya dia dalam fase penyembuhan, virusnya sendiri sudah turun di hari 10-14 hingga akhirnya hilang," jelas Windhu saat dihubung Kompas.com di Jakarta, Sabtu (5/12/2020).

Meski telah sembuh, lanjut Windhu, keberadaan IgM, IgG atau salah satu dari antibodi itu masih ada dalam tubuh.

Sehingga, ketika rapid tes antibodi masih terdeteksi dalam darah sehingga menunjukkan hasil reaktif.

"Bagi (mantan pengidap Covid-19) penggunaan rapid test akan merugikan orang itu, karena dia pasti reaktif. Datang (tes cepat) lagi, masih reaktif lagi," sebut Windhu.

Karena itu, ia menyarankan untuk melakukan tes PCR, karena dengan metode ini hasil yang keluar akurat dan tidak merugikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com