Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Siswi Muslim di Padang Wajib Berjilbab | Sopir Perusahaan Jadi Dalang Kasus Perampokan

Kompas.com - 27/01/2021, 06:14 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Kota Padang, Sumatera Barat, akan tetap mempertahankan aturan wajib berjilbab bagi siswi muslim di sekolah negeri.

Pasalnya, penggunaan jilbab di sekolah dinilai memiliki banyak manfaat. Salah satunya agar terhindar dari gigitan nyamuk.

Siswi beragama muslim yang tidak mematuhi aturan itu akan diberikan sanksi sesuai kebijakan di sekolah masing-masing.

Sementara di Semarang, Jawa Tengah, polisi berhasil mengungkap kasus perampokan uang senilai Rp 563 juta milik perusahaan distributor gas elpiji.

Sejumlah pelaku perampokan diamankan polisi di daerah Jawa Barat.

Adapun otak dalam kasus perampokan itu ternyata sopir perusahaan itu sendiri bernama Susanto (39).

Dua berita tersebut menjadi perhatian di Kompas.com.

Berikut ini lima berita populer nusantara selengkapnya.

1. Kewajiban berjilbab bagi siswi muslim

Ilustrasi perempuan berjilbabKOMPAS.com Ilustrasi perempuan berjilbab

Dinas Pendidikan Kota Padang, Sumatera Barat, akan tetap mempertahankan aturan wajib berjilbab bagi siswi muslim di sekolah negeri.

Pasalnya, penggunaan jilbab di sekolah dinilai memiliki banyak manfaat. Salah satunya agar terhindar dari gigitan nyamuk.

"Minimal dengan menggunakan hijab, siswi tersebut tidak digigit nyamuklah. Itu salah satu manfaatnya. Sebenarnya sangat banyak manfaat bagi siswi menggunakan hijab," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Habibul Fuadi saat dihubungi, Senin (25/1/2021).

Sedangkan siswi non-muslim tidak diwajibkan atas aturan tersebut. Namun demikian, diharuskan untuk menggunakan pakaian sesuai norma sopan santun.

Baca juga: Aturan Wajib Berjilbab bagi Siswi Muslim Dipertahankan, Kadisdik Padang: Biar Tidak Digigit Nyamuk

2. Sopir perusahaan jadi otak perampokan

Pra rekonstruksi perampokan di Jalan Krakatau VIII, Kelurahan Karangtempel, Semarang TimurKOMPAS.com/istimewa Pra rekonstruksi perampokan di Jalan Krakatau VIII, Kelurahan Karangtempel, Semarang Timur

Kasus perampokan uang senilai Rp 563 juta yang terjadi di Jalan Krakatau VIII, Semarang Timur, berhasil diungkap polisi.

Adapun otak perampokan itu diketahui adalah adalah sopir perusahaan itu sendiri bernama Susanto (39), warga Gayamsari, Semarang.

"Betul bahwa otak pelaku adalah inisial S diamankan tadi malam dan saat ini masih penyelidikan," kata Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Indra Mardiana.

Dalam menjalankan aksinya itu, Susanto melibatkan sejumlah pelaku lainnya yang diketahui berasal dari Lampung.

Susanto juga berpura-pura mengejar para pelaku agar tidak terdeteksi keterlibatannya dalam aksi tersebut.

Baca juga: Bantah Dalangi Aksi Perampokan Bersenpi di Semarang, Sopir: Saya Belum Datang Waktu Kejadian, di Jalan Mau Kerja

3. Istri bantu suami perkosa rekan kerja

Ilustrasi SHUTTERSTOCK Ilustrasi

Pasangan suami istri berinisial AF dan N di Bukittinggi, Sumatera Barat, diamankan polisi atas dugaan kasus pemerkosaan.

Adapun korbannya adalah seorang perempuan berinisial S, yang tak lain adalah rekan kerja AF.

Dalam melakukan aksi bejatnya itu, AF meminta bantuan istrinya N.

Permintaan itu tak kuasa ditolak oleh sang istri karena takut diceraikan.

"Jadi, jika N tidak tidak mau menjemput, maka akan diceraikan. Makanya si N ini mau saja, " kata Kasat Reskrim Kota Bukittinggi Chairul Amri Nasution, Minggu (24/1/2021).

Baca juga: Fakta Istri Bantu Suami Perkosa Rekan Kerja, Dilakukan 2 Kali, Alasannya Takut Diceraikan

4. Video viral peternak buang telur

Kesal harga pakan yang terus naik sementara harga telur terus turun setiap hari, peternak ayam petelur di Magetan nekat buang telur.KOMPAS.COM/SUKOCO Kesal harga pakan yang terus naik sementara harga telur terus turun setiap hari, peternak ayam petelur di Magetan nekat buang telur.

Suparni alias Putut, seorang peternak di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, nekat membuang telur ayamnya.

Pasalnya, ia kecewa dengan harga telur di pasaran yang terus turun sementara harga pakan ternak naik.

"Kesalnya harga pakan naik sampai Rp 50.000 per sak. Kalau pakan naik setidaknya telur tidak turun," kata Suparni saat dikonfirmasi lewat telepon, Senin (25/01/2021).

Aksi membuang telur ayamnya ke sawah itu diketahui sempat viral di media sosial.

Namun, belakangan setelah didatangi oleh petugas dari Dinas Peternakan dan Dinas Perdagangan daerah setempat, ia mengaku menyesal dan minta maaf.

Baca juga: Cerita Suparni Menyesal Telah Buang Ratusan Telur karena Harga Pakan Ternak Naik: Saya Mohon Maaf

5. Diabaikan pengunjung cafe, kapolres geram

Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Yan Budi Jaya (kiri) menegur pengelola salah satu kafe karena membiarkan kerumunan pengunjung terjadi. (FOTO: Dok. Polresta Bandar Lampung).KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Yan Budi Jaya (kiri) menegur pengelola salah satu kafe karena membiarkan kerumunan pengunjung terjadi. (FOTO: Dok. Polresta Bandar Lampung).

Kapolresta Bandar Lampung Kombes Yan Budi Jaya geram dengan sikap dari para pengunjung cafe di Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Teluk Betung Selatan.

Pasalnya, saat diimbau untuk menerapkan protokol kesehatan justru tidak ada mengindahkan.

Karena merasa disepelekan itu, akhirnya ia mengancam akan mengangkut mereka satu per satu jika tak segera pulang ke rumah masing-masing.

“Enggak ada yang pulang sekarang, saya angkut, rapid test di tempat,” kata Yan Budi mengulangi perkataannya.

Mengetahui ancaman itu, para pengunjung akhirnya membubarkan diri.

Baca juga: Diabaikan Pengunjung Kafe, Kapolres: Kalau Tidak Pulang, Saya Angkut

Sumber: KOMPAS.com (Penulis : Tri Purna Jaya | Editor : Abba Gabrillin, Rachmawati, Setyo Puji, Candra Setia Budi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com