KOMPAS.com - Pasangan suami istri berinisial AF dan N di Bukittinggi, Sumatera Barat, diamankan polisi atas kasus dugaan pemerkosaan.
Adapun korbannya seorang perempuan berinisial S, yang tak lain adalah rekan kerja AF.
Dalam melakukan aksi bejatnya itu, AF memaksa istrinya N untuk membantunya.
Permintaan itu terpaksa dituruti sang istri karena takut diceraikan.
Baca juga: Istri Bantu Suami Perkosa Rekan Kerja, Diancam Diceraikan jika Tak Menurut
Dari pemeriksaan yang dilakukan polisi, peran N atau sang istri dalam kasus pemerkosaan itu bertindak menjemput korban untuk dibawa ke rumahnya.
"N menjemput korban ke toko tempatnya bekerja. Kemudian, menyuruh korban untuk melayani suaminya. Korban saat itu diancam oleh N, " ujar Kasat Reskrim Kota Bukittinggi Chairul Amri Nasution, Minggu (24/1/2021).
N terpaksa melakukan itu karena takut diancam oleh suaminya AF jika menolak untuk membantunya.
"Jadi, jika N tidak tidak mau menjemput, maka akan diceraikan. Makanya si N ini mau saja, " katanya.
Baca juga: Istri Bantu Suami Perkosa Rekan Kerja, Perkosaan Dilakukan Depan Istri
Kasus pemerkosaan yang dilakukan pelaku terhadap korban itu diketahui sudah dua kali.
"Pemerkosaan terhadap S ini dilakukan sudah dua kali. Terakhir kali terjadi pada 11 Desember 2020," ujar Chairul Amri.
Selain melakukan pemerkosaan, pelaku AF ternyata selama ini juga sering melakukan pelecehan pada korban.
Hal itu dilakukan pelaku saat berada di tempat kerja di salah satu toko yang ada di Bukittinggi.
"Bahkan, AF juga melakukan pelecehan terhadap S saat di toko tempat mereka bekerja," papar dia.
Baca juga: Gara-gara Bangun Kesiangan, Calon Pengantin Ini Dianiaya Kerabatnya hingga Tewas
Ironisnya lagi, kasus pemerkosaan itu dilakukan pelaku di hadapan istrinya.
"Iya di depan istrinya sendiri, karena yang jemput korban adalah istrinya," ujarnya, Senin (25/1/2021) melalui telepon.
Pasangan suami istri tersebut, kata Chairul, diketahui telah memiliki empat orang anak.
Dalam kasus itu sang istri tak kuasa menolak permintaan suami karena takut jika diceraikan.
Baca juga: Alasan Siswi Non-Muslim Diwajibkan Pakai Jilbab, Mantan Wali Kota Padang: Ini Kearifan Lokal
Penulis : Kontributor Padang, Rahmadhani | Editor : Aprillia Ika, Robertus Belarminus
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.