Terkait pelaksanaan Pilkada di masa pandemi, Adeni mengungkapkan bahwa para pemilih melalui protokol kesehatan yang ketat.
Dia mencontohkan semisal ada 500 pemilih di Makassar, maka setiap satu jam ada 50 orang yang datang ke TPS.
Sementara itu, untuk menjaga keamanan tetap terjaga, polisi akan diback up oleh TNI.
Baca juga: Hasil Survei yang Catut KPU Makassar Dipastikan Hoaks
Anggota TNI akan ditempatkan bersama Brimob untuk berjaga di tiap kecamatan yang dianggap rawan.
"Bila nanti KPPS meminta katakanlah ada orang yang mau bikin rusuh atau ada orang mabuk dia bisa minta tolong polisi. Polisilah yang akan menangani nanti disitu," ujar Adeni.
"Tapi upayakan jangan melakukan upaya-upaya perusakan, anarkis yang itukan kasian kita juga yang menderita masyarakat," tandas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.