Wakil Kepala Administratur Perhutani KPH Gundih, Ronny Merdiyanto, menambahkan, selama ini di kawasan hutan wilayah Kabupaten Grobogan, bunga bangkai tercatat hanya tumbuh subur di hutan Segoro Gunung.
"Hutan Segoro Gunung adalah kawasan hutan lestari dan terjaga dengan baik. Sehingga bukannya tak mungkin bunga bangkai setiap tahun bermunculan di sana," kata Ronny.
Dijelaskan Ronny, spesies bunga bangkai di hutan Segoro Gunung masih satu genus dengan bunga bangkai raksasa, Amorphophallus titanum.
Baca juga: Bunga Bangkai di Pot Warga Patah, BKSDA: Sedih, tapi Umbinya Kita Selamatkan
Namun demikian, bau busuknya tidak sekuat seperti kerabatnya itu.
Ciri khasnya yaitu tongkol (appendix) – bagian yang menjulang ke atas – yang membesar dan seludang atau 'mahkota bunga' yang berbentuk seperti lonceng (bell-shaped).
"Adapun bau busuk berfungsi untuk menarik perhatian serangga penyerbuk tertentu. Bunga bangkai ini mekar pada malam hari untuk memikat serangga malam. Perlu kami jelaskan, bunga bangkai ini berbeda dengan bunga Rafflesia meski sama-sama berjuluk bunga bangkai," pungkas Ronny.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.