Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Munculnya Ratusan Bunga Bangkai di Hutan Segoro Gunung Grobogan

Kompas.com - 18/11/2020, 10:49 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Ratusan bunga bangkai (Amorphophallus paeoniifolius) tumbuh bermekaran di kawasan hutan Segoro Gunung, Desa Nglinduk, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Fenomena alam unik yang menyebar di hutan seluas 600 hektar tersebut diketahui mulai muncul sejak awal November atau di momen awal memasuki musim hujan.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Selasa (17/11/2020) sore, aroma tak sedap langsung tercium saat menembus kawasan hutan yang 90 persen dipenuhi pohon jati tersebut.

Baca juga: Bunga Bangkai Suweg Mekar Dekat Pemakaman di Salatiga

Hutan yang 10 persen-nya ditumbuhi pohon mahoni itu tercatat berlokasi terpencil berbatasan dengan wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Bau khas bunga bangkai tersebut, menurut penuturan warga setempat, pertama kali muncul ketika masa peralihan musim kemarau ke musim hujan.

Bau busuk tumbuhan itu kian menyengat mulai sore hingga malam hari. Terkadang, bahkan baunya sampai ke permukiman.

Ukurannya bunga bangkai yang tumbuh di hutan Segoro Gunung bervariasi dan untuk saat ini paling besar ditemukan tingginya sekitar 60 sentimeter dengan lebar 40 sentimeter.

Baca juga: Bunga Bangkai Titanum Mekar di Areal Kebun Warga di Agam Sumbar

Petugas Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Gundih memprediksi jumlah bunga bangkai kali ini mencapai ratusan, menjamur di berbagai sudut kawasan hutan Segoro Gunung.

"Para petani yang beraktivitas dan warga yang melintas hutan semula penasaran dengan bau bangkai. Namun setelah dicek ternyata bau itu keluar dari bunga bangkai. Saat memasuki malam, baunya kian menyengat," kata Tri Utomo (43), tokoh masyarakat Desa Nglinduk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com