Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abrasi Terus Gerus Pantai Pulau Sebatik, Rumah dan Jalan Hancur Dihantam Ombak

Kompas.com - 02/11/2020, 18:52 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BPBD Nunukan usulkan anggaran Rp 96,6 miliar

Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, setiap tahunnya, garis pantai Pulau Sebatik bergeser 5 sampai 6 meter.

Hasil penelusuran dan penghitungan petugas BPBD Nunukan pada Februari 2020, tercatat ada sekitar 969 hektar sepanjang pantai di Sebatik yang tergerus abrasi.

Kepala BPBD Nunukan Hasriansyah merincikan, ada empat kecamatan di Sebatik yang terdampak.

Baca juga: Abrasi di Galesong, Sulsel, Makin Parah, Tanggul Penahan Ombak Hancur

Kecamatan Sebatik Timur dengan luasan 120 hektar, Kecamatan Sebatik Induk seluas 357 hektar, Kecamatan Sebatik Barat seluas 416 hektar, dan Kecamatan Sebatik Utara seluas 76 hektar.

Kerusakan yang terjadi dari empat lokasi ini yaitu sebanyak 14 unit rumah, satu bangunan posyandu, satu mushala, beberapa titik jalan desa, dan satu jembatan pos Marinir rusak parah.

"Kita sempat menghitung besaran kerugian akibat abrasi pada 2019, kerugian yang dihitung BPBD Nunukan berupa rumah, transportasi, lingkungan dan lintas sektor mencapai Rp 71 miliar. Sementara nilai kerugian akibat abrasi sekitar Rp 15 miliar, total kerugian sekitar Rp 86,4 miliar," kata Hasriansyah.

"Itu di tahun 2019 dengan luasan dan dampak yang lebih sedikit ketimbang yang terjadi sekarang,’’ujarnya.

BPBD Nunukan juga beberapa kali mengirimkan proposal berisi penanggulangan abrasi ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca juga: Takut Rumah Ambruk karena Abrasi, Warga Sering Tak Tidur

Terakhir pada Februari 2020 dengan usulan anggaran rekonstruksi dan rehabilitasi sebesar Rp 96,6 miliar.

Adapun item kegiatan yang diusulkan adalah pembangunan penahan gelombang, pembuatan siring pantai, pemecah ombak, penanaman rumput lamun dan reboisasi hutan mangrove.

"Anggaran kebencanaan mayoritas dana hibah, mengapa belum terdistribusi? Padahal abrasi Sebatik sangat urgent. Mungkin karena pemerintah pusat kemarin fokus ke Covid-19. Kita berharap dana segera turun dan pekerjaan segera dilakukan, ini salah satu perkara urgent," kata Hasriansyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com