Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GoPot, Lestarikan Wayang Potehi dengan Mobil Keliling di Semarang

Kompas.com - 14/10/2020, 08:22 WIB
Rachmawati

Editor

Perlu dukungan

Pemerhati budaya etnis Tionghoa, Jongkie Tio, menyebut kondisi kesenian wayang Potehi kini memprihatinkan sehingga butuh dukungan agar dapat bertahan.

"Kesadaran terutama harus dimulai dari kalangan etnis Tionghoa sendiri yang peduli pada warisan leluhur.

"Kalau tidak, pemainnya bisa lesu darah karena yang nanggap tidak ada. Jadi mereka sebetulnya sangat mengharapkan ada kesadaran dan keikhlasan warga Tionghoa yang mampu untuk membantu. Misalnya para pengusaha etnis Tionghoa."

Baca juga: Kisah Mbah Brambang, Membuat Wayang sejak 1965, Dikirim hingga ke Luar Negeri

Terlebih lagi kesenian ini kini tak hanya sebatas ritual agama, tapi juga hiburan seperti halnya kesenian tradisional lainnya.

"Sudah keluar bisa ditanggap ke mana-mana, di pesta pernikahan, di sekolah bahkan pernah jadi sarana sosialisasi pemilu.

"Sehingga cerita pun bisa diganti, tidak semua dari China, tapi bisa dikombinasikan dengan berbagai macam cerita popular dan akulturasi dengan budaya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com