Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GoPot, Lestarikan Wayang Potehi dengan Mobil Keliling di Semarang

Kompas.com - 14/10/2020, 08:22 WIB
Rachmawati

Editor

Budi sangat puas dengan pertunjukan wayang Potehi di pabriknya, karena kesenian tersebut sarat makna dan pesan yang relevan dengan kondisi kekinian.

"Ini bulan baik untuk menyampaikan permohonan, dan kebetulan GoPot mampir di Semarang. Kita berdoa, bersama-sama menyampaikan harapan agar pagebluk ini bisa berakhir.

"Yang menarik di penampilan wayang ada edukasi, menghimbau mematuhi protokol kesehatan dan disampaikan berulang-ulang di tengah pertunjukan. Edukasinya dapat, doa dapat."

Baca juga: Meski Tak Ada Penonton, Wayang Potehi Tetap Digelar di Klenteng Ini 3 Kali Sehari

'GoPot, Potehi keliling'

Pentas wayang Potehi keliling memang dikemas lebih sederhana, dengan menggunakan mobil pengangkut barang yang didesain khusus dan fleksibel sebagai panggung pertunjukan berukuran 120cm x 50 cm. Tingginya 150 cm.

Mobil ini sekaligus menjadi tempat pemain dan alat musik yang dilengkapi dua pengeras suara. Hanya butuh waktu 20 menit untuk menyiapkan sebuah pertunjukan.

Mobil ini disebut GoPot (Go Potehi) yang dapat berpindah sesuai permintaan pengundang privat maupun umum untuk berbagai kepentingan.

Baca juga: Boneka Sigale-gale di Museum Wayang, Konon Bisa Bergerak Sendiri

Mulai ritual keagamaan di klenteng, tolak bala di rumah, tempat usaha, ulang tahun, hingga perayaan kelahiran.

Harjanto Halim memilih menggelar pertunjukan wayang Potehi di teras rumahnya untuk menyambut kelahiran.

"Untuk Ma Gwe, satu bulan kelahiran cucu saya. Beda dengan nonton di tempat umum karena ini dekat, jadi emosinya lebih terasa, lebih leluasa. Ini luar biasa, baru pertama kali saya rasakan sedekat ini dengan nuansa sangat personal," ungkap Harjanto, yang juga menjabat sebagai Ketua Perkumpulan Sosial Boen Hian Tong Semarang.

Harjanto sejatinya juga punya andil memfasilitasi keberadaan mobil GoPot yang digunakan para seniman wayang potehi dari sanggar Yayasan Fu He An, Jombang, Jawa Timur.

Baca juga: Yuk Mengenal Wayang Punakawan, Banyak Pesan Bermanfaat

Toni Harsono, Ketua Yayasan Fu He An, mengatakan, mobil GoPot digagasnya bersama Harjanto Halim sebagai upaya mengenalkan dan melestarikan wayang potehi dengan konsep kekinian melalui pertunjukan keliling.

Ini baru kali pertama diuji coba di Indonesia untuk memudahkan masyarakat 'menanggap' wayang Potehi ke berbagai daerah dengan biaya terjangkau.

"Saya ingin mengenalkan wayang Potehi. Kalau ke Jakarta butuh ongkos Rp 15 juta, ke Medan, ke Lampung, ongkos mahal.

"Kalau ada kendaraan keliling pementasan jadi nggak berat. Rencananya jalan terus pentas di mana-mana. Keliling nusantara, mudah-mudahan terlaksana," kata Toni.

Baca juga: Jenis-Jenis Wayang Berdasarkan Bahan Pembuatannya

Harjanto Halim menambahkan, metode jemput bola dengan GoPot juga diharapkan dapat menjaga keberlangsungan hidup para seniman Potehi yang tergabung dalam Yayasan Fu He An agar mereka terus berkarya sekaligus memutar roda ekonomi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com