KILAS DAERAH

Kilas Daerah Semarang

Menjaga Roh Kesetaraan Gender Lewat Pentas Wayang Orang di Semarang

Kompas.com - 29/02/2020, 09:16 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Semarang Tia Hendi mengatakan, roh kesetaraan gender harus dijaga melalui beragam media, termasuk dalam pentas pertunjukan seni.

Hal tersebut dikatakan Tia, saat menggelar konferensi pers, di Oudetrap Kota Lama, Jumat (28/2/2020).

Pentas pertunjukan seni yang dimaksud Tia adalah Wayang Orang Putri Extravaganza, yang akan digelar di Radjawali Semarang Cultural Center, Sabtu (21/3/2020).

Pertunjukan tersebut merupakan hasil kerja sama Pemerintah kota Semarang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, dengan Sahabat Pecinta Wayang Orang (SPWO) Jakarta, untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-473 kota Semarang.

Baca juga: Wali Kota Semarang: Kesetaraan Gender Harus Semakin Banyak Diwujudkan

Rencananya, pagelaran Wayang Orang Putri Extravaganza akan dipentaskan dua kali, pada pukul 15.00 - 17.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), dan pukul 19.30 - 21.30 WIB.

Tia menambahkan, wayang orang merupakan bentuk perjuangan pelestarian budaya, di mana perempuan dapat mengambil peran di dalamnya.

“Pementasan wayang orang putri ini memberi kesempatan kepada pecinta seni budaya dan penggemar wayang orang termasuk kaum perempuan, untuk turut menularkan kecintaannya terhadap seni budaya wayang kepada generasi muda,” kata Tia, seperti dalam keterangan tertulisnya.

Rencananya, Wayang Orang Putri Extravaganza Semarang akan menceritakan Kalimasada Murca.

Baca juga: Padukan Teknologi dan Tradisi, Ngesti Pandawa Jadi Standar Pementasan Wayang Orang

Kalimasada Murca bercerita tentang pencurian Jamus Kalimasada oleh prajurit wanita Dewi Mustokoweni, yang dendam karena orangtuanya dibunuh Prabu Arjuna.

Dewi Srikandi sebagai istri Arjuna pun tidak terima dan mencoba mencari Dewi Mustokoweni. Akhirnya, terjadilah perebutan Jamus Kalimasada.

Wayang orang tersebut akan diperankan sejumlah seniman nasional seperti Yati Pesek, Dhanny Dahlan, Ciblek Banyumas , dan tokoh-tokoh perempuan kota Semarang seperti Kepala Disbudpar Kota Semarang Indriyasari.

Tia sendiri akan berperan sebagai Dewi Drupadi.

Baca juga: Wali Kota Hendi Berikan Penghargaan kepada 2 Dalang Wayang Potehi

Sekretaris Daerah Kota Semarang Iswar Aminuddin berharap, pagelaran seni budaya tersebut dapat membangkitkan kecintaan masyarakat terhadap budaya Indonesia.

“Harapannya dapat menjadi tontonan segar yang menghibur dan bernilai filosofi tinggi bagi generasi muda penerus budaya bangsa, khususnya Kota Semarang,” kata Iswar.

Mengawali gelaran wayang orang, akan diadakan Wayang Orang On The Street yang diperankan gabungan wayang orang putri Jakarta, dan seniman Kota Semarang.

Selain itu, ada juga bazar produk seni dan kuliner, serta pameran fotografi wayang yang diikuti Asosiasi Profesi Fotografi Indonesia Pengda Jateng, di Oudetrap Kota Lama, Jumat (28/2/2020) pukul 14.00 WIB.

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com