KOMPAS.com - Video Bupati Jember Faida yang menyebut butuh miliaran rupiah untuk mendapatkan rekomendasi partai politik untuk maju pada Pilkada 2020 viral di media sosial.
Video tersebut diambil saat Faida menjadi pembicara di webinar yang dilaksanakan oleh Lembaga Riset Sosial Politik Cakra Wikara Indoensia pada 25 Agustus 2020.
"Kalau dalam pilkada itu mencari rekomendasi saja perlu uang bermiliar-miliar, sementara gaji bupati semua orang tahu, rata-rata Rp 6 juta, kalau ada insentif dan lain-lainnya," kata Faida dikutip dari video tersebut.
Baca juga: Tanggapi Bupati Jember, PDI-P: Tunjukkan, kepada Siapa Dia Mengeluarkan Uang...
"Dengan biaya puluhan miliar, saya pastikan sulit untuk menjadi pemimpin yang tegak lurus, apabila mengawali pencalonan pilkada dengan cara yang kurang terhormat, membeli kesempatan,” kata Faida di video tersebut.
Usai mendaftar di Pilkada Jember melalui jalur independen di KPU Jember, Faida angkat bicara terkait pernyatan tersebut.
Ia mengaku pernyataan tersebut diungkapkan bukan untuk menyinggung pihak mana pun.
“Saya menyampaikan itu tidak untuk menyinggung siapa-siapa, tapi sebagai pengalaman pribadi,” kata Faida, Minggu (6/9/2020).
Baca juga: Bupati Jember: Dengan Biaya Puluhan Miliar, Sulit Jadi Pemimpin yang Tegak Lurus
“Itu murni pandangan pribadi saya, orang boleh menyetujui dan boleh mengkritisi,” kata Faida.
Pada Pilkada Jember 2020, Faida kembali maju menjadi bupati menggandeng pengusaha muda, Dwi Oktavianto Nugroho, lewat jalur independen.
Sementara pada tahun Pilkada 2015, Faida yang menggandeng Abdul Muqit diusung oleh PDI-P, Nasdem, dan Hanura.
Faida mengaku proses pendaftaran dari jalur independen tahun ini sudah sudah dilakukan lebih dulu dibanding melalui partai.
Baca juga: Cari Rekomendasi Parpol Butuh Miliaran Rupiah, Bupati Jember Pilih Jalur Perseorangan
“Sejatinya saya menghormati dan sangat menghargai dukungan masyarakat,” ucap dia.
Ia menjelaskan, dengan memilih maju melalui jalur inedependen, bukan berarti dia bermusuhan dengan partai politik.
“Kami menghargai hak konstitusi para pendukung yang menginginkan melalui jalur independen, dan itu sah,” jelas dia.
Baca juga: Maju lewat Jalur Independen, Bupati Jember Diarak Pendukung Menuju KPU
Faida menilai mendaftar melalui jalur independen hanya prosedur dan cara maju pada pilkada. Bukan berarti tidak bersinergi dan tidak bekerja.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.