Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YouTuber Berulah, Demi Konten Bagikan Daging Berisi Sampah

Kompas.com - 04/08/2020, 08:38 WIB
Rachmawati

Editor

"Video hoaks daging berisi sampah ini membuat masyarakat resah sehingga pelaku kita tahan," kata Anom saat melakukan gelar perkara di Polrestabes Palembang, Senin (3/8/2020).

Tim patroli Siber yang mendeteksi adanya kegaduhan di video tersebut langsung melakukan penyelidikan dan menangkap tersangka Edo bersama Diky.

Baca juga: Ditangkap Polisi, YouTuber Edo Putra: Saya Menyesal

"Dari perkara ini, kita menyita barang bukti berupa handphone, akun e-mail, dan seluruh akun medsos milik tersangka kemudian pakaian yang mereka gunakan," ujar Kapolrestabes.

Anom menyebut ada empat orang yang terlibat dalam video tersebut yakni Edo dan Dicky serta dua kamerawan.

Saat ini dua kamerawan YouTuber Edo Saputra yang merekam video prank tersebut masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).

Mereka adalah Hadi Jaya Karim dan Istiqomah alias RAAM.

"Dua orang kameramen ini kita tetapkan DPO karena mereka terlibat dalam pembuatan video prank tersebut," kata Anom.

Baca juga: Prank Daging Sampah Disebut Setting-an, Polisi Tetap Tahan YouTuber Edo Putra

Untuk meningkatkan subscriber chanel

Kapolrestabes Palembang Kombes Anom Setiyadji mengatakan pembuatan video prank sampah itu bermotif untuk meningkatkan subscriber channel Edo Putra Official.

Namun, perbuatan mereka salah karena membuat video yang tidak mendidik dengan memberikan kantong yang disebut berisi daging kurban, tetapi ternyata diisi sampah.

Saat ini polisi telah menyita akun YouTube milik Edo.

"Dalam pembuatan konten tersebut, korbannya adalah orangtua pelaku sendiri. Ini sudah di-setting tersangka. Akunnya juga kita sita," ujarnya.

Baca juga: Fakta Prank Daging Isi Sampah YouTuber Edo Putra, Keluarga Sebut Setting-an hingga Ditangkap Polisi

Dengan kejadian ini, masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan medsos serta membuat konten lebih mendidik.

"Ini jadi untuk pengalaman dan pembelajaran bermedsos yang baik, ketika memproduksi menyiarkan konten tentu dinikmati khalayak umum," ungkapnya.

Sementara itu Edo mengaku telah menjadi konten kreator sejak 2019 lalu. Saat itu akun YouTube yang dikelolanya berisi teaser video berita dan ia mengantongi penghasilan Rp 5 juta per bulan.

Namun seiring waktu berjalan, Edo memiliki ambisi untuk meningkatkan subscriber dengan membuat konten sampah.

Baca juga: Prank Daging Isi Sampah Diakui Settingan untuk Konten, Keluarga Berharap YouTuber Edo Dibebaskan

"Dari THR sampai daging isi sampah itu korbannya saya kenal semua. Karena orang terdekat saya," kata Edo saat di Polrestabes Palembang, Senin (3/8/2020).

Edo mengatakan ia terlebih dahulu memberitahu kepada ibunya akan membuat video prank sampah itu.

"Awalnya ibu menolak, tapi tetap saya lakukan," katanya.

Untuk meningkatkan jumlah pengikut, Edo bahkan mengeluarkan pernyataan kotor dengan memakan bulu bagian tubuhnya jika telah menembus 10.000 subscriber.

"Saya menyesal telah membuat konten ini. Mulanya ini channel teaser berita tapi karena saya ingin subscriber-nya naik kami buat channel begitu konten ini ide saya sendiri, "jelasnya.

Sedangkan tersangka Diky Firdaus (20), mengaku belum mendapatkan hasil apapun sejak mengikuti Edo sebagai YouTuber.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com