28 Sekolah di Bulukumba Bersiap Gelar KBM Tatap Muka

BULUKUMBA, KOMPAS.com - Sekitar 23 Sekolah Dasar (SD) dan 5 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, bersiap menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka pada minggu kedua Agustus 2020.

KBM tatap muka digelar karena adanya desakan dari orangtua siswa.

"Hal ini merupakan desakan dari orangtua siswa agar sekolah segera dibuka. Sebab selama pandemi para anak-anak mereka bosan tinggal di rumah," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Akhmad Januaris saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (3/8/2020).

Untuk itu, Akhmad segera melakukan pertemuan dengan para kepala sekolah untuk memastikan kesiapan penerapan protokol kesehatan.

Baca juga: Siswa MTs di Bulukumba Pinjam Ponsel Teman untuk Ikuti KBM Daring

Menurut dia, sekolah yang menggelar kegiatan belajar mengajar secara tatap muka harus menerapkan sprotokol kesehatan sesuai SKB 4 menteri. 

"Misalnya jika dalam satu kelas ada 30 siswa, maka siswanya dibagi 3 shift datang ke sekolah," tuturnya.

Jika dalam perkembangannya terjadi penularan Covid-19, maka kegiatan belajar mengajar di sekolah akan dihentikan.

Sementara itu, Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali, menuturkan, untuk tahap pertama pembukaan SD, SMP dan sederajat dilakukan secara terbatas khusus untuk wilayah Kecamatan Ujung Bulu.

Sebagai persiapan, kata dia, pekan ini seluruh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan wilayah Kecamatan Ujung Bulu akan menjalani rapid test.

Baca juga: Perjuangan Siswa SD Bulukumba Menuju Sekolah, Lewati Jalan Hancur dan Kedinginan karena Baju Basah

Pemkab Bulukumba juga akan mengevaluasi keberlangsungan proses belajar mengajar di sekolah.

Dia berharap, para siswa nantinya bisa mendapatkan pengajaran lebih maksimal.

Diketahui, sejak Maret 2020 yang lalu Pemerintah Kabupaten Bulukumba menghentikan kegiatan belajar mengajar di SD dan SMP karena adanya wabah pandemi Covid-19.

Data terakhir, jumlah yang terpapar Covid-19 di Bulukumba mencapai 241 orang, 5 di antaranya meninggal dunia.

Tingkat kesembuhan sudah mencapai 232 orang atau tersisa 4 pasien yang masih dirawat atau isolasi mandiri.