Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa MTs di Bulukumba Pinjam Ponsel Teman untuk Ikuti KBM Daring

Kompas.com - 22/07/2020, 13:30 WIB
Kontributor Bulukumba, Nurwahidah,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BULUKUMBA, KOMPAS.com - Asti Dewi Putri (13), siswi kelas II MTs PP Nurul Falah Borongganjeng Bulukumba, Sulawesi Selatan, terpaksa meminjam ponsel milik teman untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring.

"Jadi guru memberikan tugas seperti mencatat materi lalu menjawab soal-soal. Karena tak punya ponsel, maka jalan kaki 50 meter ke rumah teman Nur Lula untuk mengerjakan tugas," kata Asti saat ditemui Kompas.com, Rabu (22/7/2020).

Asti yang tinggal di Desa Garuntungan ini mengaku orangtua tak memiliki uang untuk membelikannya ponsel.

Baca juga: Di Gunungkidul, SD Wonolagi dengan 13 Murid Tetap Belajar Daring Saat Pandemi

Beruntung, dia tidak diwajibkan membeli kuota oleh temannya itu.

Sementara itu, guru MTs PP Nurul Falah Borongganjeng Asri (26) mengaku, faktor ekonomi menyebabkan Asti meminjam ponsel temannya.

"Iya memang Asti harus pinjam ponsel temannya. Apalagi anak ini berasal dari keluarga yang ekonomi rendah. Kedua orangtuanya hanya petani," ujar Asri.

Tak hanya Asti, kata dia, hal serupa juga terjadi pada muridnya yang lain.

"Solusinya kami mengumumkan kepada siswa yang punya ponsel agar memberitahukan kepada temannya yang berdekatan rumah, untuk mengerjakan tugas bersama lalu tugasnya dikirim ke grup WhatsApp. Saat mengerjakan tugas mereka tetap menerapkan protokol kesehatan," tuturnya.

Baca juga: Belajar di Rumah, Kejenuhan Murid hingga Sekolah yang Dituntut Inovatif

Dikatakan Asri, kendala jaringan internet juga memengaruhi produktivitas belajar mengajar secara daring.

Mereka kerap menyiasati menaiki puncak wisata Donggia Hills untuk mendapatkan sinyal.

"Murid dari Desa Kahayya, Tamaona dan Balangdidi sangat susah dapat signal. Biasanya guru memberikan tugas hari ini melalui grup WhatsApp besok baru dibaca. Itu juga pinjam ponsel temannya," katanya.

Untuk menyiasati hal tersebut, kata Asri, para guru MTs PP Nurul Falah mendatangi rumah murid yang lokasinya berdekatan dengan sekolah.

"Kami lakukan sistem belajar luring bagi murid yang tinggal dekat sekolah saja. Karena banyak guru perempuan sudah tua tak bisa naik motor untuk menyambangi murid yang tinggal di desa lain," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com