Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Ancam Bunuh Bupati Aceh Tengah, Wabup Firdaus Minta Maaf, Keduanya Berdamai

Kompas.com - 11/07/2020, 20:04 WIB
Kontributor Takengon, Iwan Bahagia ,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Berhasil didamaikan

Perdamaian yang difasilitasi Pansus DPRK Aceh Tengah adalah satu-satunya upaya perdamaian yang berhasil dilakukan.

Sebab upaya lain, misalnya yang dipelopori oleh Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Tengah, Majelis Adat Gayo (MAG), serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh Tengah beberapa waktu lalu tidak mendapatkan hasil.

Upaya mediasi yang pernah dilakukan oleh Plt Gubernur Aceh yang diperintahkan Kemendagri juga tidak mampu mempertemukan Shabela-Firdaus yang dijuluki pasangan SHAFDA ini.

Bahkan Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah sempat hadir untuk bertemu dengan Shabela dan Firdaus.

Rencana penandatanganan klausul perdamaian yang disiapkan oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh juga gagal dilakukan di Banda Aceh.

Padahal persiapan telah dilakukan. Acara rencananya digelar di Aula Kejati Aceh pada 6 Juli lalu.

Gagalnya penandatanganan klausul perdamaian saat itu dikarenakan Shabela tidak hadir karena alasan sakit.

Ketua Pansus Perdamaian Bupati/ Wakil Bupati Aceh Tengah, Sukurdi Iska saat dikonfirmasi merasa gembira dapat mendamaikan keduanya.

Apalagi, perdamaian digelar secara terbuka di ruang sidang DPRK Aceh Tengah.

"Kita berharap agar pemerintahan kembali berjalan sesuai harapan masyarakat," kata Sukurdi Iska, ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (11/7/2020).

Pihaknya mengaku mendapat desakan dari berbagai elemen, termasuk masyarakat yang mendorong agar menjadi inisiator perdamaian antara Shabela-Firdaus.

"Mudah-mudahan semua pihak mendukung terlaksananya perdamaian. Jangan ada yang memanas-manasi keduanya. Harus berpikir positif dan mendukung perdamaian," ungkap Sukurdi.

Seperti diketahui, konflik antara Shabela Abubakar dan Firdaus terjadi pada 13 Mei lalu.

Saat itu Shabela yang tengah rapat dengan beberapa dinas di pendopo bupati setempat didatangi oleh wakilnya, Firdaus yang dengan emosi.

Firdaud mengucapkan kata-kata tidak pantas kepada Shabela.

Pada 27 Mei, Shabela resmi melaporkan kasus ini ke Polda Aceh terkait ancaman pembunuhan yang diterima Shabela.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com