KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur, Kamis (25/6/2020).
Presiden Jokowi pun menyampaikan sejumlah hal penting terkait penanggulangan wabah Covid-19 di Jawa Timur.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah memaparkan salah satu faktor pemicu tingginya angka positif Covid-19 di Jawa Timur.
Sementara itu, berita tentang seorang pria asal Lombok Barat yang menikahi dua perempuan sekaligus juga menjadi sorotan pembaca.
Saeful mengaku tak menggunakan jampi-jampi untuk menggaet kedua istrinya itu. Dirinya hanya mengaku mencintai dengan setulus hati.
Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:
Gubernur Jawa Timur Khofifah menjelaskan, tingkat penularan (rate of transmission) virus corona baru atau Covid-19 di Jawa Timur sempat bisa dikendalikan setelah penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Surabaya Raya.
Namun, karena pola dan perilaku warga yang tidak disiplin, membuat angka positif Covid-19 kembali meningkat.
"Pak Presiden, sebetulnya kami sudah sempat mendapatkan satu kebahagiaan ketika tanggal 9 Juni sebetulnya rate of transmission di Jawa Timur itu sudah 0,86 persen," kata Khofifah di depan Presiden Joko Widodo seperti dikutip YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (25/6/2020).
Baca berita selengkapnya: Khofifah: Pak Presiden, Kami Sempat Bahagia Tingkat Penularan Covid-19 Jatim 0,86 Persen, tapi...
Sebuah acara pernikahan di Kota Semarang menjadi klaster baru penularan Covid-19.
Pasalnya, selama acara diduga para tamu melanggar ketentuan protokol kesehatan dalam pembatasan kegiatan masyarakat (PKM).
Kasus tersebut terungkap setelah petugas kesehatan menemukan satu keluarga mempelai, yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak dinyatakan positif Covid-19.
Acara pernikahan yang sejatinya merupakan prosesi ijab kabul itu dilakukan di rumah pengantin wanita di Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Semarang Timur pada Kamis (11/6/2020).
Baca berita selengkapnya: Disebut Pernikahan Penuh Duka karena Corona, Keluarga Pengantin di Semarang Angkat Bicara