Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Jokowi Soroti Wabah Corona di Jatim | Alat Rapid Test Karya Anak Bangsa

Kompas.com - 26/06/2020, 06:40 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur, Kamis (25/6/2020). 

Presiden Jokowi pun menyampaikan sejumlah hal penting terkait penanggulangan wabah Covid-19 di Jawa Timur.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah memaparkan salah satu faktor pemicu tingginya angka positif Covid-19 di Jawa Timur.

Sementara itu, berita tentang seorang pria asal Lombok Barat yang menikahi dua perempuan sekaligus juga menjadi sorotan pembaca.

Saeful mengaku tak menggunakan jampi-jampi untuk menggaet kedua istrinya itu. Dirinya hanya mengaku mencintai dengan setulus hati.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. Paparan Khofifah soal wabah Covid-19 ke Jokowi

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Dok. Pemprov Jatim Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa

Gubernur Jawa Timur Khofifah menjelaskan, tingkat penularan (rate of transmission) virus corona baru atau Covid-19 di Jawa Timur sempat bisa dikendalikan setelah penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Surabaya Raya.

Namun, karena pola dan perilaku warga yang tidak disiplin, membuat angka positif Covid-19 kembali meningkat.

"Pak Presiden, sebetulnya kami sudah sempat mendapatkan satu kebahagiaan ketika tanggal 9 Juni sebetulnya rate of transmission di Jawa Timur itu sudah 0,86 persen," kata Khofifah di depan Presiden Joko Widodo seperti dikutip YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (25/6/2020).

Baca berita selengkapnya: Khofifah: Pak Presiden, Kami Sempat Bahagia Tingkat Penularan Covid-19 Jatim 0,86 Persen, tapi...

2. Resepsi pernikahan jadi klaster baru di Semarang

Ilustrasi virus corona dan gejala terinfeksi virus coronaShutterstock Ilustrasi virus corona dan gejala terinfeksi virus corona

Sebuah acara pernikahan di Kota Semarang menjadi klaster baru penularan Covid-19.

Pasalnya, selama acara diduga para tamu melanggar ketentuan protokol kesehatan dalam pembatasan kegiatan masyarakat (PKM).

Kasus tersebut terungkap setelah petugas kesehatan menemukan satu keluarga mempelai, yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak dinyatakan positif Covid-19.

Acara pernikahan yang sejatinya merupakan prosesi ijab kabul itu dilakukan di rumah pengantin wanita di Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Semarang Timur pada Kamis (11/6/2020).

Baca berita selengkapnya: Disebut Pernikahan Penuh Duka karena Corona, Keluarga Pengantin di Semarang Angkat Bicara

3. Alat rapid test karya anak negeri

Prof. Mulyanto Kepala Laboraturium Hepatika Bumi Gora, Kota Mataram NTB, menunjukkan RI-GHA Covid19 , sebuah alat rapid tes buatannya. Rapid tes dengan harga murah Rp 75.000 per bijinya. Siapapun bisa melakukan rapid tes sendiri dengan cepat, karena dalam jangka waktu 15 menit kita sudah mendapatkan hasilnya.FITRI R Prof. Mulyanto Kepala Laboraturium Hepatika Bumi Gora, Kota Mataram NTB, menunjukkan RI-GHA Covid19 , sebuah alat rapid tes buatannya. Rapid tes dengan harga murah Rp 75.000 per bijinya. Siapapun bisa melakukan rapid tes sendiri dengan cepat, karena dalam jangka waktu 15 menit kita sudah mendapatkan hasilnya.

Profesor Mulyanto, Kepala Laboratorium Hepatika Bumi Gora Mataram, mengatakan, alat rapid tes RI-GHA Covid-19 diklaim memiliki akurasi tinggi.

Karya kolaborasi antara sejumlah universitas tersebut, rencananya akan dijual bebas bulan Juli mendatang.

Saat ini puluhan ribu paket RI-GHA Covid-19 sudah mulai dipesan oleh berbagai pihak.

"Rapid test ini kami beri nama RI-GHA Covid-19. Nama itu singkatan dari Republik Indonesia-Gajahmada, Hepatika, Airlangga. Karena ini merupakan kerja kolaborasi. Kami di Hepatika memproduksi alat rapid test Covid-19 ini. Dua universitas ternama itu yang akan menguji validasi alat ini," kata Mulyanto kepada Kompas.com di Laboraturium Hepatika Mataram, Senin (22/6/2020).

Baca berita selengkapnya: Cerita Pembuatan RI-GHA, Alat Rapid Test Murah Buatan Anak Bangsa, Hasilnya Diklaim Akurat

4. Cerita Bupati Ponorogo soal pasien corona

Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni KOMPAS.com/MUHLIS AL ALAWI Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni

Sebanyak dua pasien positif Covid-19, dinyatakan sembuh dari Covid-19 pada Rabu (24/6/2020).

Kedua pasien itu butuh waktu lama untuk sembuh dari Covid-19. Salah satunya bahkan harus menjalani tes swab sebanyak 22 kali.

"Anda bisa membayangkan bagaimana rasanya hingga 22 kali dan berbulan-bulan diisolasi di rumah sakit," kata Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni kepada Kompas.com, Rabu (24/6/2020).

Ipong berharap, hal itu menjadi pembelajaran bagi warga untuk tetap disiplin ikuti protokol kesehatan.

Baca berita selengkapnya: Pasien Sembuh Setelah 22 Kali Tes Swab, Bupati: Anda Bisa Bayangkan Rasanya?

5. Pria nikahi dua wanita di Lombok Barat

Acara akad nikah Saeful dengan dua istrinyaDok Rata Warga Setempat Acara akad nikah Saeful dengan dua istrinya

Saeful, menikah dengan dua perempuan, Hariani (23) dan Mustiawati (23), dalam waktu berdekatan.

Spontan, anggapan dan tudingan pun beredar di masyarakat jika Saeful memakai jampi-jampi untuk memikat kedua istrinya itu.

“Banyak tetangga yang bilang karena mendapatkan istri dua, saya dibilang pakai jampi-jampi, padahal saya murni karena cinta,” kata Saeful, Rabu (24/6/2020).

Menurut Saeful, tudingan itu tidak benar.

Baca berita selengkapnya: Kisah Saeful, Nikahi 2 Kekasihnya Setelah Pacaran 2 Bulan, Dituduh Pakai Jampi

(Penulis: Kontributor Kompas TV Mataram, Fitri Rachmawati, Kontributor Semarang, Riska Farasonalia, Kontributor Kompas TV Mataram, Fitri Rachmawati | Editor: David Oliver Purba, Dheri Agriesta, Khairina, David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com