Senada dengan Lina, Suparmi, ahli waris yang lain juga kebingungan saat makam keluarganya tidak lagi ditemukan di pemakaman Bulusari.
Ia juga membenarkan ahli waris tak diberi tahu terkait pembangunan jalan itu.
“Tidak ada sama sekali,” kata Suparmi.
Mengetahui makam leluhur digusur menjadi jalan, Suparmi berembuk dengan keluarga. Mereka meminta agar penggusuran makam bersifat adil.
Dengan demikian pembangunan jalan itu tidak menutup keberadaan seluruh makam keluarganya.
Baca juga: Pesan Haru Pasien Covid-19 kepada Bupati: Saya Tak Tahu Masih Akan Hidup atau Tidak
“Harapan kami jalan tetap ada tetapi makam keluarga kami jangan ditutup semua. Makam sebelahnya juga harus ditutup setengah sehingga adil,” jelas Suparmi.
Lurah Pandean, Eko Santoso mengatakan, pertemuan yang dihadiri 15 ahli waris bertujuan mencari solusi atas permasalahan pembangunan jalan beton di pemakaman tersebut.
Menurutnya, pembangunan jalan di tengah makam ini merupakan program dari Unit Pengelola Makam Bulusari (UPMB) Kelurahan Pandean.
Dari pertemuan itu, solusinya akan dikembalikan kepada ahli waris. Bila ahli waris menginginkan jalan dibongkar, pengelola akan membongkarnya.