Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Haru Pasien Covid-19 kepada Bupati: Saya Tak Tahu Masih Akan Hidup atau Tidak

Kompas.com - 17/06/2020, 06:27 WIB
Dheri Agriesta

Editor

LAMONGAN, KOMPAS.com - Terdapat sepenggal kisa haru ketika Bupati Lamongan Fadeli dan sejumlah pejabat mengunjungi lokasi karantina pasien Covid-19 di Rusunawa, Lamongan, Selasa (16/6/2020).

Fadeli mengunjungi para pasien Covid-19 bersama Kapolres Lamongan AKBP Harun, Komandan Kodim 0812/Lamongan Letkol Sidik Wiyono, dan Sekretaris Kabupaten Lamongan Yuhronur Efendi.

Baca juga: Istri Sibuk Memasak, Pria Ini Malah Perkosa Anak Tirinya di Kamar

Seorang pasien pria mendadak berdiri dan berteriak ke arah Bupati Fadeli. Pria itu menyebut dirinya menulis surat untuk Fadeli.

"Mohon maaf Pak Bupati, saya menulis surat karena saya tidak tahu apakah saya masih akan hidup atau tidak," kata salah satu pasien berinisial KY di lokasi karantina seperti dikutip dari Surya.co.id, Selasa.

Pesan itu diteriakkan saat Bupati dan rombongan henak pulang setelah memberikan bantuan di lokasi karantina tersebut.

Mendengar teriakan itu, Fadeli kembali balik badan. Ia pun melihat sejumlah pasien duduk di kursi dengan jarak teratur di balik pintu masuk lokasi karantina.

Suasana sempat hening saat KY menyampaikan pesan itu. Rombongan pejabat tak ada yang berbicara.

KY lalu menyampaikan surat yang dimaksudnya telah dititipkan kepada salah seorang dokter yang merawat mereka di lokasi karantina.

Tapi, Bupati Fadeli meminta KY menyampaikan langsung isi suratnya tersebut. Suasana kembali cair.

KY mulai becerita tentang fasilitas dan kebiasaan para pasien Covid-19 di lokasi karantina. Selama menghuni rusunawa pasien mendapatkan kesempatan keluar ruangan dan berkumpul di halaman seminggu sekali.

Baca juga: Kisah Ibu Rawat Bayinya yang Positif Covid-19: Tidak Ada Proses yang Mengkhianati Hasil

Mereka diizinkan berolahraga dan bercengkerama.

"Memang kita rutin mendapat siraman jasmani kita terpenuhi. Tapi, untuk siraman rohani yang belum. Kami juga sangat membutuhkan siraman rohani, " katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com