Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria yang Sekap dan Cabuli Siswa SMA Berkali-kali Pernah Jual Diri, Dipukuli karena Pakai Baju Wanita

Kompas.com - 18/03/2020, 13:11 WIB
David Oliver Purba

Editor

Bahkan, ia pun memilih untuk tidak menikah. Sebab, ia tidak memiliki rasa cinta terhadap perempuan.

"Saya lebih suka laki-laki, saya juga sering minta taubat dan sudah berdoa, tapi tetap masih suka laki-laki," ucap Mustofa.

Sebelumnya diberitakan, Satreskrim Polres Pasuruan menangkap Mustofa alias Musdalifa (47) tersangka penyekapan dan pencabulan siswa SMA berinisial STN.

Polisi menyita satu set kartu remi dan satu set kartu lentrek atau kartu yang digunakan untuk menghipnotis korban.

Dari keterangan saksi dan korban, kejadian itu berawal pada 23 Februari, STN dan temannya berinisal FHM sedang berada di Alun-alun Bangil, Pasuruan.

Meskipun tidak kenal, tiba-tiba tersangka bergabung dengan korban. Lalu tersangka menepuk punggung korban.

Setelah itu tersangka mengajak korban dan FHM ke rumahnya di Grati.

Karena merasa tidak kenal, FHM menolak ajakan tersangka. Sedangkan korban tidak menolak.

Tersangka menyekap korban di rumahnya sampai 26 Februari 2020.

Selama disekap itulah tersangka mencabuli korban.

Setelah tiga hari disekap, korban diperbolehkan pulang ke rumahnya. Tersangka mengancam korban untuk tidak menceritakannya ke siapa-siapa.

Penyekapan dan pencabulan yang terjadi membuat korban trauma hingga akhirnya korban melapor ke orangtuanya.

Orangtua yang tak terima melaporkan pelaku ke polisi.

Kepada polisi, tersangka membantah memaksa korban melakukan hubungan tersebut.

Ia mengatakan, di rumahnya, korban diperlakukan istimewa.

Hari kedua menginap, korban diajak ke Malang untuk makan-makan, lalu hari ketiga korban diajak berbelanja dan akhirnya dibiarkan pulang.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul: Pengakuan Mengejutkan dari Pria Tersangka Predator Pedofilia di Pasuruan: Trauma dan Suka Pria

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com