Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

'Mereka Menuduh Kami Lebih Kafir dari Polisi', Kata Adik Trio Bom Bali I Soal Perangnya Melawan Radikalisasi

Kompas.com - 22/02/2020, 05:10 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

Ia mengatakan, "Selama masih ada rekrutmen dan pelatihan, pasti ada aksi, perekrutan yang menurutnya berjalan jauh lebih cepat dibandingkan upaya deradikalisasi".

Data dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme menunjukkan saat ini terdapat sekitar 600 orang mantan narapidana terorisme di Indonesia, dengan ratusan anggota keluarga mereka, termasuk anak istri, yang diperkirakan juga dapat terpapar radikalisme.

Sementara dalam empat tahun terakhir, mantan napiter yang dirangkul Ali Fauzi melalui Yayasan Lingkar Perdamaian yang dipimpinnya masih di bawah 100 orang, termasuk mereka yang ditahan karena keterkaitan dengan JAD.

Ali mengatakan ia menggunakan pengalaman pribadinya meninggalkan kekerasan untuk membujuk para mantan napiter sampai apa yang disebutnya "mereka meninggalkan pemikiran destruktif".

Baca juga: Langkah Pemerintah Mendata Terduga Teroris Pelintas Batas Dinilai Tepat

Ia mengatakan perjalanannya mengikuti Jemaah Islamiyah - setelah mendapatkan surat dari sang kakak yang telah bertahun-tahun di Afghanistan - sampai kemudian menyadari apa yang dilakukan salah merupakan proses panjang.

Inilah kisah pembuat bom yang menerapkan pengalaman pribadinya untuk mengajak para mantan pelaku teror meninggalkan tindakan desktruktif, pengalaman yang disebutnya membawa risiko ancaman pembunuhan dari mantan teman-teman sendiri.

"Saya bisa dan ahli membuat bom. Dalam waktu lima menit saya bisa kerjakan, dan bahkan lebih mudah daripada membuat layang-layang," kata Ali memulai percakapannya, di pinggir danau di Desa Tenggulun.

Danau ini banyak meninggalkan kenangan bersama keluarga termasuk kakak-kakaknya, trio pelaku Bom Bali 1.

"Dulu banyak sekali ikan di sini, kami selalu bermain, berenang. Senang sekali waktu kecil bersama dulu," katanya lagi.

Baca juga: Kemen PPPA Minta Pemerintah Hati-hati soal Pemulangan Anak-anak WNI Terduga Teroris

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com