Ketika ditanya kelompok mana yang lebih cepat dalam merekrut dalam kondisi sekarang, Ali mengatakan, "Fakta di lapangan kelompok yang mengusung radikalisasi yang menang, hanya perlu narik trigger (pelatuk), ada banyak yang bisa direkrut, sementara proses deradikalisasi butuh waktu yang jauh lebih lama."
Ia menyebut upaya "komprehensif pemerintah dan swasta" agar deradikalisasi menjadi pemenang.
"Apalagi rekrutmen bisa lewat Facebook, Instagram, Whatsapp, tentu lebih memudahkan. Tapi upaya deradikalisasi dilakukan secara terstruktur, masyarakat dilibatkan, saya yakin dengan masyarakat dilibatkan, group deradikalisasi bisa memenangkan itu," katanya lagi.
Namun Ali juga menyebut tak banyak orang yang "siap menjadi Ali Fauzi karena tantangan, ancaman cukup kuat, bukan hanya ancaman verbal, ancaman pembunuhan selalu ada. Tapi jujur, saya tidak takut, karena apa yang saya lakukan sekarang, saya bagian dari perbuatan baik. Toh, kemudian saya pun harus mati, saya ikhlas dan rela".
Baca juga: Indonesia dan Singapura Sepakat Teruskan Kerja Sama Antaragama Tangkal Radikalisme dan Terorisme
'Efektivitas program unik deradikaliasi yang dilakukan di Indonesia ini belum dievaluasi' menurut peneliti terorisme Sidney Jones.
"Tapi ada dua aspek yang terlibat dalam semua program yang sukses. Kelakuan yang baik, yang manusiawi dari pejabat apalagi polisi atau pejabat lapas, dan yang kedua program mentoring ada pendamping yang bisa mengikuti orang itu selama bukan hanya dua tiga minggu tapi sampai satu tahun."
Sidney Jones juga menyebut faktor kebutuhan ekonomi memainkan peranan penting terkait seorang mantan napiter untuk kembali ke kekerasan atau tidak.
"Dalam beberapa program ada juga unsur bantuan terhadap keluarga, supaya misalnya kalau tak ada uang untuk sekolah anak, bisa ditangani. Dan kadang-kadang salah satu akibat program itu. Orang tidak melihat pemerintah sebagai musuh lagi, itu penting sekali," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.