Pasca-kejadian penusukan tersebut, ratusan warga Desa Batu Belubang mendatangi kantor desa Sabtu sore.
Tak hanya mendatangi kantor desa, warga juga sempat menyisir lokasi kediaman warga asal Selapan di Desa Batu Belubang yang diduga menjadi tempat persembunyian pelaku penusukan.
"Saya sudah sampaikan ke Reskrim untuk segera mencari pelaku," katanya saat berada di kantor desa.
Baca juga: Bapak dan Anak Ditusuk, Ratusan Warga Serbu Kantor Desa di Bangka Tengah
Aparat kepolisian Polres Pangkal Pinang masih melakukan pencarian terhadap pelaku penusukan kepada bapak dan anak saat melintas di Desa Kebintik.
Selain menghimpun keterangan saksi, polisi juga memeriksa kamera pengawas yang terpasang di rumah warga di lokasi kejadian.
"Ada rekaman CCTV. Mau dilihat dulu mudah-mudahan gambar tidak pecah kalau dizoom," ujarnya seusai melihat rekaman di salah satu kamera jurnalis di kantor Desa Belubang.
Baca juga: Bapak dan Anak Ditusuk di Bangka Tengah, Polisi Cek Rekaman CCTV
Setelah kejadian penusukan bapak dan anak tersebut, ratusan warga asal daerah Selapan, Sumatera Selatan, yang merupakan kampung halaman terduga pelaku, dievakuasi ke kantor polisi dengan menggunakan truk Brimob.
Kepala Desa Batu Belubang Darsih Tri Wulandari mengatakan, alasan evakuasi dikarenakan mendapat penolakan dari warga setempat yang tak terima karena adanya insiden tersebut.
"Sudah tidak boleh lagi di sini," katanya kepada Kompas.com, Sabtu (21/12/2019) malam.
Sementara itu, ditambahkan Kapolres Pangkal Pinang AKBP Iman Risdiono, kesepakatan untuk evakuasi berdasarkan hasil musyawarah bersama perangkat desa setempat.
"Memang sudah ada kesepakatan dengan warga, kalau ada warga Selapan mengganggu apalagi tadi ada penusukan, konsekuensinya ya harus meninggalkan Desa Batu Belubang," katanya.
Baca juga: Buntut Insiden Penusukan Bapak dan Anak, Puluhan Warga Selapan Dievakuasi