Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Kakek Samsul Kikis Gunung dengan Linggis, Buka Akses Jalan Rintisan untuk 100 Warga

Kompas.com - 12/11/2019, 05:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Akses jalan menuju Dusun Benteng Sengga, Kelurahan Borongrappoa, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba cukup sulit.

Untuk menuju ke dusun tersebut, warga harus jalan kaki berjam-jam melewati hutan, lereng gunug dan melalui sungai yang cukup besar.

Dusun tersebut berjarak sekitar 1,5 jam lebih dari Kota Bulukumba.

Tidak ada kendaraan baik roda dua ataupun doda empat yang bisa menembus dusun tersebut.

Namun saat ini akses jalan dusun tersebut telah dibuka oleh Samsul warga dusun tersebut.

Baca juga: Buat Jalan Selama 10 Tahun dengan Linggis, Samsul Diapresiasi Wagub Sulsel

Selama 10 tahun, kakek tersebut menggali jalan menuju dusunnya seorang diri menggunakan linggis.

Samsul mengikis dan memotong pinggir gunung yang terjal agar bisa dilalui warga. Bukan hanya itu. Ia juga membuat jembatan sederhana yang melintas di atas sungai.

"Saya menggali jalan dengan menggunakan linggis, niat untuk membantu masyarakat, dengan membuka jalan, tanpa harus melewati hutan dan berputar jauh," ujar Samsul, Sabtu (9/11/2019).

Dengan dibukanya akses jalan rintisan oleh samsul, dusun yang memiliki penduduk sekitar 100 orang tersebut tidak lagi terisolir.

Kendaraan pun sekarang bisa langsung tembus ke dusun yang memiliki 10 rumah tersebut.

Baca juga: Cerita Seorang Warga Buat Jalan Alternatif dengan Linggis Selama 10 Tahun

 

Wagub Sulsel janji perbaiki jalan

Seorang kakek bernama Samsul, selama 10 tahun mengikis gunung menggunakan linggis untuk membuat akses jalan di desanya yang berada di Dusun Benteng, Kelurahan Borongrappoa, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba.PEMPROV SULSEL Seorang kakek bernama Samsul, selama 10 tahun mengikis gunung menggunakan linggis untuk membuat akses jalan di desanya yang berada di Dusun Benteng, Kelurahan Borongrappoa, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba.
Wakil Gubernur (Wagub) Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengapresiasi yang telah dilakukan Samsul.

Ia mengatakan Samsul adalah pejuang rintisan jalan.

"Beliau sudah 10 tahun menggali akses jalan dengan linggis, dan alhamdulillah sudah tembus dan bisa dilewati. Dengan keyakinan jalan ini akan tembus, ia terus semangat membuka jalan," jelas Andi Sudirman Sulaiman.

Rencananya Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Kodam setempat akan bekerja sama untuk memperbaiki jalan tersebut.

"Terima kasih kepada Pak Dandim dan anggota Kodim bersama masyarakat telah membangun jembatan. Insya Allah kami dari Provinsi akan terus melihat kembali jalur terisolir, di dalam wilayah ini memang ada penduduk sekitar kurang lebih 100 orang," sambungnya.

Baca juga: Kisah Seorang Kakek 10 Tahun Berjuang Mengikis Gunung dengan Linggis untuk Membuka Jalan Desa

Saat ini Wagub Sulsel telah memberikan bantuan berupa alat berat yang digunakan untuk memperbaiki jalan rintisan.

Bantuan lain yang diberikan adalah bahan untuk pembuatan jembatan sementara.

“Bantuan langsung ini berupa alat berat dan bahan-bahan jembatan sementara. Sekarang ada jembatan sementara dari bambu atas kerja keras semua masyarakat, dibantu Komandan Kodim setempat,” kata Wagub Sulsel.

Pembangunan jalan akan dilakukan secara bertahap dan saat ini masih dalam tahap perencanaan pemilihan rute.

Baca juga: Perjuangan Samsul 10 Tahun Mengikis Gunung dengan Linggis untuk Buka Akses Jalan Desa

 

Menyisir kampung terisolasi

Seorang kakek bernama Samsul, selama 10 tahun mengikis gunung menggunakan linggis untuk membuat akses jalan di desanya yang berada di Dusun Benteng, Kelurahan Borongrappoa, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba.PEMPROV SULSEL Seorang kakek bernama Samsul, selama 10 tahun mengikis gunung menggunakan linggis untuk membuat akses jalan di desanya yang berada di Dusun Benteng, Kelurahan Borongrappoa, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba.
Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan masih banyak desa di wilayah Sulawesi Selatan yang masih terisolasi.

Ia berjanji akan menyisir desa yang terisolasi dan membantu pembuatan jalan atau jembatan sehingga akses jalan bisa dibuka.

Salah satu jalan yang akan dirintis ada di daerah Parigi-Bungoro yang memiliki pemandangan yang bagus.

Andi mencontohkan di wilayah tersebut ada satu desa dengan 38 penduduk di Kabupaten Barru yang memiliki bahasa sendiri.

“Di sana ada 38 orang yang menggunakan bahasa sendiri, bukan Bugis atau Makassar. Itu merupakan bahasa baru karena kami tidak mengerti,” kata Andi.

Baca juga: Wagub Sulsel Janji Perbaiki Jalan yang Samsul Buat dengan Linggis Selama 10 Tahun

SUMBER: KOMPAS.com (Anggara Wikan Prasetya, Mikhael Gewati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com