Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjemput Sehat di Posyandu Lansia...

Kompas.com - 19/08/2019, 18:22 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Kesadaran antar lansia yang menurutnya mampu terus memberi semangat untuk eksis.

Selain itu, kemampuan untuk saling menerima kekurangan dan saling melengkapi juga bagian tak terpisahkan.

"Perhatian antar sesama ini menjadi kekuatan," ucap dia.

Perhatian itu misalnya, jika ada anggota yang sakit, para kader akan langsung mendatangi rumah minimal untuk menjenguk dan memberikan semangat.

Bahkan, kalau ada yang berhalangan datang ke pertemuan, pengurus juga akan mencari tahu penyebabnya.

Ini juga yang membuat makna posyandu semakin meluas, yaitu membangun ikatan sosial yang di antaranya menelurkan kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat mereka.

Cara posyandu beroperasi

Mengumpulkan banyak orang tentu akan membutuhkan anggaran.

Apalagi posyandu, ada yang dinamakan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi para lansia anggotanya.

Nyonya Eni mengaku, tidak menarik iuran dari anggota untuk operasional posyandu tersebut.

Biaya untuk PMT awalnya mandiri dengan diambilkan dari kas rukun tetangga, namun kini sudah diatasi oleh pemerintah.

"Lewat program Gardu Sehat yang bekerja sama dengan puskesmas," ungkap dia.

Begitu juga dengan posyandu lansia di Kelurahan Kampung Dalem, juga sebagian menggunakan anggaran pemerintah.

Baca juga: Patung Ganesha dan Struktur Candi dari Kerajaan Kediri Ditemukan di Pekarangan Rumah Warga

 

Sebagian kebutuhan anggaran lainnya diambil dari iuran sebesar Rp 2.000 dari anggota yang dibayar tiap pertemuan.

Bahkan, di posyandu ini, menurut Nyonya Sutoyo, pihak kelurahan cukup peduli terhadap mereka.

Kepedulian itu misalnya dengan memberikan seragam bagi para kader, hingga memberangkatkan para kader studi banding ke luar kota.

Sinergitas antar elemen itu, kata Nyonya Sutoyo, yang membuat posyandu di tempatnya selalu kompak dan bisa berkembang dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com