Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Punahnya Komodo di Pulau Padar, Perburuan Liar hingga Pembakaran Lahan

Kompas.com - 16/08/2019, 18:38 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com – Pada tahun 2008 sejumlah media massa nasional menulis tentang punahnya komodo (Varanus Komodoensis), bintang purba langka raksasa di Pulau Padar.

Pulau Padar adalah sebuah pulau kecil dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) di ujung barat Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Kala itu, Ramang Isaka, Kepala Seksi Pengelolaan Balai TNK di Pulau Padar, mengatakan sejak tahun 2000 populasi komodo di Pulau Padar tidak ditemukan lagi. Indikasi tersebut dilihat dari tidak ditemukannya kotoran komodo di pulau tersebut.

“Komodo di Pulau Padar sudah punah total," kata Ramang saat itu.

Baca juga: Anak-anak dari Pulau Komodo Tulis Surat untuk Presiden Jokowi

Belum diketahui pasti penyebab punahnya binatang langka tersebut. Namun diduga kuat penyebabnya adalah aksi perburuan liar rusa dan babi sebagai makanan utama komodo.

Selain itu perubahan lingkungan akibat pembakaran liar dituding sebagai penyebab punahnya komodo.

Antara tahun 1980-1990-an, populasi komodo di Pulau Padar masih bisa ditemukan. Namun dengan berjalannya waktu, ruang gerak komodo terjepit karena pemburu liar yang membakar hutan di kawasan tersebut.

Saat itu, jumlah Komodo yang masih hidup diperkirakan 2.500 ekor yang tersebar di Pulau Komodo, Pulau Rinca serta Pulau Gili Motang, dan biawak Komodo.

Komodo hanya dapat bertahan hidup di lokasi yang memiliki ketersediaan air yang cukup, tempat berlindungnya aman, banyak pohon rimbun serta makanan berlimpah.

Baca juga: Tolak Dipindahkan, Warga Komodo Tuntut 6 Hal Termasuk Permintaan Maaf Gubernur NTT

"Kami masih melakukan penyelidikan tentang penyebab utama kepunahan Komodo di Pulau Padar. Kami akan melakukan survei untuk mengetahui pasti kondisi alam Pulau Padar sekaligus menginventarisir jenis-jenis makanan komodo yang masih ada di kawasan itu," kata Ramang Isaka.

Arus kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara ke kawasan itu, terus bertambah. Bahkan sampai dengan semester pertama 2008, jumlah wisatawan yang berkunjung mencapai 2.800 orang.

Sebagian besar wisatawan menjadikan kawasan Taman Nasional Komodo sebagai tujuan utama, seperti para wisatawan berasal dari Amerika Serikat, Jerman, Belanda, Perancis, Inggris, Australia, Rusia dan beberapa negara Eropa lainnya.

Baca juga: Polemik Suku Komodo di Pulau Komodo, Dianggap Penduduk Liar hingga Wacana Relokasi

Pada tahun 2012, populasi Komodo di TNK dilaporkan mencapai 4.647 ekor, yang menyebar di Pulau Komodo sebanyak 2.065 ekor, Pulau Rinca sekitar 2.355 ekor, Pulau Gili Motang 131 ekor dan di Pulau Nusa Kode hanya sekitar 95 ekor.

Sedangkan di Pulau Padar sudah tidak ditemukan lagi komodo di sana.

"Kami menduga makanan bagi binatang purba yang masuk dalam tujuh keajaiban dunia (New7 Wonders) seperti rusa, kerbau, kera dan binatang sejenisnya sudah habis," kata Kepala TNK (waktu itu) Sustyo Iriyono.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com