KUPANG, KOMPAS.com - Ishata (65), salah seorang warga tetua di kampung Pasir Panjang di Pulau Rinca bercerita tentang asal komodo (varanus komodoensis).
Pulau Rinca adalah salah satu pulau dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur
Ia tampak tidak segan-segan bercerita tentang masa lalu penduduk di Pulau Rinca.
"Kalau yang pertama kali menghuni Pulau Rinca adalah suku Komodo, kemudian disusul suku Bajo," kisahnya.
Baca juga: 7 Ekor Rusa Mati Selundupan dari Pulau Komodo Dimusnahkan
Menurut legenda, komodo sebenarnya merupakan kembaran dari suku Komodo yang dilahirkan oleh seorang wanita bernama Putri Naga yang kemudian menikah dengan seorang pria setempat.
Putri Naga kemudian melahirkan seorang laki-laki dan sebuah telur yang kemudian menetaskan hewan komodo betina.
Kaitan suku Komodo dengan hewan komodo itu diketahui saat anak dari Putri Naga sedang berburu.
Kala itu ia menemui seekor komodo yang hendak memakan rusa buruannya. Saat akan membunuhnya, muncul sang Putri Naga Komodo yang memberitahu bahwa komodo tersebut adalah saudara kembarnya.
"Kalau tidak ada peristiwa perburuan maka saudaranya ini tidak tahu bahwa kembarannya ini Komodo. Dia mau angkat panahnya, kata mamanya jangan lah engkau bunuh, itulah saudaramu," ujar Ishata.
Dari cerita warga, komodo biasanya turun ke perkampungan mereka karena mencium bau anyir atau amis.
Baca juga: 8 Ekor Rusa Diselundupkan dari Pulau Komodo, 7 Dalam Kondisi Mati
Komodo biasanya mengejar kambing warga atau kucing yang mendekati habitat mereka. Namun, kata Ishata, di zaman dahulu komodo bisa mengerti bahasa suku Komodo.
Seperti moke mai (jangan datang), moke waki ahu (jangan gigit saya). Jika diucapkan maka komodo itu pergi dengan sendirinya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.