Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keinginan Terakhir Fidya, Siswi SMP yang Tewas dalam Kecelakaan Bus

Kompas.com - 02/10/2018, 11:16 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Reni Susanti

Tim Redaksi

Pun demikian sejumlah sanak saudara dan tetangga juga turut meneteskan air mata.

Khatam Al Quran

Fidya adalah anak pertama dari dua bersaudara, putri pasangan Sukisno dan Sulasih. Semasa hidup, Fidya dikenal sebagai gadis yang santun dan religius.

Dalam keseharian, selain sibuk bersekolah, ia menyisakan waktunya untuk mendalami ilmu agama di Taman Pendidikan Al Qur'an (TPA).

"Ya Allah nduk.. nduk..," tangis ibundanya, Sulasih.

Fidya dikenal sebegai anak yang baik.

"Fidya itu anak yang baik dan nggak neko-neko. Dia sadar betul dengan kondisi keluarganya," ujar Kepala Dusun Krajan Lor, Sugeng menceritakan kehidupan sederhana keluarga Fidya.

"Sudah cantik, sopan anaknya, dan rutin mengaji sejak kecil. Akhiyat juga anak yang baik. Fidya dan Akhiyat adalah teman baik sejak kecil. Kami semua turut berduka cita," tambahnya.

Baca juga: Ini Identitas 4 Siswa SMP Grobogan yang Tewas Kecelakaan Bus

Ayahanda Fidya, Sukisno menuturkan, sebulan yang lalu Fidya sudah rampung menyelesaikan studinya di TPA.

Usai mengkhatamkan Al Quran di tingkatan itu, Fidya kerap mendesak orangtua dan guru ngajinya supaya lebih dulu diwisuda.

"Cepetan dong pak aku diwisuda, aku malu, tubuhku tinggi. Jangan nunggu lama, besok aku kan piknik," tutur Sukisno menirukan permintaan anak kesayangannya itu.

"Fidya merengek minta diwisuda lebih awal karena dia malu dengan ukuran fisiknya yang tinggi dibanding teman-temannya. Ternyata permintaannya itu adalah permintaan terakhir.  Inalillahi wainailaihi roji'un," Kata Sukisno.

Sesuai permintaan pihak keluarga, Akhiyat Mufti Syahbana dan Fidya Kastarena dimakamkan Senin malam seusai dimandikan dan dishalatkan.

Keduanya dikebumikan di lokasi yang sama di Tempat Pemakaman Umum Desa Tuko. 

Berita sebelumnya, sebuah bus yang mengangkut rombongan study tour SMPN 1 Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, kecelakaan di ruas Tol Pejagan-Kanci, KM 236.800, Kabupaten Brebes, Jateng.

Bus pariwisata Agam Tungga Jaya bernopol AE 7277 UP yang melaju menuju arah Jakarta tersebut oleng ke kiri hingga terjun ke parit.

Wakil Kepala SMPN 1 Pulokulon, Sodikin menyampaikan, dalam kecelakaan itu, empat murid SMPN 1 Pulokulon dinyatakan meninggal. Sementara tiga murid menderita luka serius dan belasan lainnya luka ringan.

"Empat murid meninggal dunia, 17 luka ringan dan 3 luka berat," kata Sodikin saat ditemui Kompas.com di kantornya, Senin (1/10/2018) siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com