Salin Artikel

Keinginan Terakhir Fidya, Siswi SMP yang Tewas dalam Kecelakaan Bus

Keduanya merupakan murid kelas VIII SMPN 1 Pulokulon, Grobogan. Mereka meninggal dalam kecelakaan maut di ruas tol Pejagan-Kanci, KM 236.800, wilayah Kabupaten Brebes, Jateng, Senin (1/10/2018) dinihari.

Bus pariwisata Agam Tungga Jaya bernopol AE 7277 UP yang ditumpangi keduanya bersama puluhan rekan seangkatannya terjun ke areal persawahan dalam study tour menuju arah Jakarta.

Empat murid SMPN 1 Pulokulon, dinyatakan meninggal dunia dalam musibah nahas itu. Sementara belasan lainnya luka-luka.

Jenazah Akhiyat Mufti Syahbana dan Fidya Kastarena diangkut berdampingan dalam satu ambulans karena masih satu tetangga. 

Adapun jenazah korban tewas lainya yaitu Desi Rukma Sitasari, warga Desa Jetaksari, Kecamatan Pulokulon dan Ahmad Maftuh Ahnam, warga Desa Panunggalan, Kecamatan Pulokulon diantarkan menggunakan dua ambulans.

Suasana berkabung begitu terasa ketika iring-iringan ambulans membawa empat jenazah ke rumah duka.

Ribuan warga Kecamatan Pulokulon berbaris di sepanjang jalan mengiringi kedatangan jenazah.

Bahkan ratusan murid SMPN 1 Pulokulon juga nampak berjajar rapi di pinggir jalan tepat di depan sekolah mereka yang menjadi rute perlintasan ambulans.

"Inalillahi wainailaihi raji'un," lantunan doa mereka menggema di sepanjang jalan.

Saat memasuki perdusunan Krajan Lor, ratusan warga bahkan sudah menanti jenazah Akhiyat Mufti Syahbana dan Fidya Kastarena.

Bagi mereka, keduanya adalah generasi muda di desanya yang dikenang dengan kepribadian baik.

Jenazah Fidya Kastarena digotong terlebih dahulu menuju rumah duka karena jaraknya yang paling terdekat dari lokasi ambulans berhenti. 

Jalur menuju rumah Fidya sapaannya itu memasuki lorong gang sempit. Sejumlah pelayat pun terlihat menyesaki rumah kecil berdinding papan kayu usang itu. 

Jenazah Fidya disemayamkan di rumah duka sekitar pukul 20.50 WIB. Isak tangis keluarga tak terbendung ketika kain yang penutup gadis itu disibakkan.

Pun demikian sejumlah sanak saudara dan tetangga juga turut meneteskan air mata.

Khatam Al Quran

Fidya adalah anak pertama dari dua bersaudara, putri pasangan Sukisno dan Sulasih. Semasa hidup, Fidya dikenal sebagai gadis yang santun dan religius.

Dalam keseharian, selain sibuk bersekolah, ia menyisakan waktunya untuk mendalami ilmu agama di Taman Pendidikan Al Qur'an (TPA).

"Ya Allah nduk.. nduk..," tangis ibundanya, Sulasih.

Fidya dikenal sebegai anak yang baik.

"Fidya itu anak yang baik dan nggak neko-neko. Dia sadar betul dengan kondisi keluarganya," ujar Kepala Dusun Krajan Lor, Sugeng menceritakan kehidupan sederhana keluarga Fidya.

"Sudah cantik, sopan anaknya, dan rutin mengaji sejak kecil. Akhiyat juga anak yang baik. Fidya dan Akhiyat adalah teman baik sejak kecil. Kami semua turut berduka cita," tambahnya.

Ayahanda Fidya, Sukisno menuturkan, sebulan yang lalu Fidya sudah rampung menyelesaikan studinya di TPA.

Usai mengkhatamkan Al Quran di tingkatan itu, Fidya kerap mendesak orangtua dan guru ngajinya supaya lebih dulu diwisuda.

"Cepetan dong pak aku diwisuda, aku malu, tubuhku tinggi. Jangan nunggu lama, besok aku kan piknik," tutur Sukisno menirukan permintaan anak kesayangannya itu.

"Fidya merengek minta diwisuda lebih awal karena dia malu dengan ukuran fisiknya yang tinggi dibanding teman-temannya. Ternyata permintaannya itu adalah permintaan terakhir.  Inalillahi wainailaihi roji'un," Kata Sukisno.

Sesuai permintaan pihak keluarga, Akhiyat Mufti Syahbana dan Fidya Kastarena dimakamkan Senin malam seusai dimandikan dan dishalatkan.

Keduanya dikebumikan di lokasi yang sama di Tempat Pemakaman Umum Desa Tuko. 

Berita sebelumnya, sebuah bus yang mengangkut rombongan study tour SMPN 1 Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, kecelakaan di ruas Tol Pejagan-Kanci, KM 236.800, Kabupaten Brebes, Jateng.

Bus pariwisata Agam Tungga Jaya bernopol AE 7277 UP yang melaju menuju arah Jakarta tersebut oleng ke kiri hingga terjun ke parit.

Wakil Kepala SMPN 1 Pulokulon, Sodikin menyampaikan, dalam kecelakaan itu, empat murid SMPN 1 Pulokulon dinyatakan meninggal. Sementara tiga murid menderita luka serius dan belasan lainnya luka ringan.

"Empat murid meninggal dunia, 17 luka ringan dan 3 luka berat," kata Sodikin saat ditemui Kompas.com di kantornya, Senin (1/10/2018) siang.

https://regional.kompas.com/read/2018/10/02/11160751/keinginan-terakhir-fidya-siswi-smp-yang-tewas-dalam-kecelakaan-bus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke