Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keinginan Terakhir Fidya, Siswi SMP yang Tewas dalam Kecelakaan Bus

Kompas.com - 02/10/2018, 11:16 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Reni Susanti

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Jerit tangis pecah saat jenazah Akhiyat Mufti Syahbana dan Fidya Kastarena tiba di rumah duka di Dusun Krajan Lor, Desa Tuko, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Jateng, Senin (1/10/2018) malam.

Keduanya merupakan murid kelas VIII SMPN 1 Pulokulon, Grobogan. Mereka meninggal dalam kecelakaan maut di ruas tol Pejagan-Kanci, KM 236.800, wilayah Kabupaten Brebes, Jateng, Senin (1/10/2018) dinihari.

Bus pariwisata Agam Tungga Jaya bernopol AE 7277 UP yang ditumpangi keduanya bersama puluhan rekan seangkatannya terjun ke areal persawahan dalam study tour menuju arah Jakarta.

Empat murid SMPN 1 Pulokulon, dinyatakan meninggal dunia dalam musibah nahas itu. Sementara belasan lainnya luka-luka.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Bus yang Tewaskan 4 Siswa SMP di Tol Pejagan-Kanci

Jenazah Akhiyat Mufti Syahbana dan Fidya Kastarena diangkut berdampingan dalam satu ambulans karena masih satu tetangga. 

Adapun jenazah korban tewas lainya yaitu Desi Rukma Sitasari, warga Desa Jetaksari, Kecamatan Pulokulon dan Ahmad Maftuh Ahnam, warga Desa Panunggalan, Kecamatan Pulokulon diantarkan menggunakan dua ambulans.

Suasana berkabung begitu terasa ketika iring-iringan ambulans membawa empat jenazah ke rumah duka.

Ribuan warga Kecamatan Pulokulon berbaris di sepanjang jalan mengiringi kedatangan jenazah.

Bahkan ratusan murid SMPN 1 Pulokulon juga nampak berjajar rapi di pinggir jalan tepat di depan sekolah mereka yang menjadi rute perlintasan ambulans.

"Inalillahi wainailaihi raji'un," lantunan doa mereka menggema di sepanjang jalan.

Baca juga: Bus Siswa SMP Grobogan Masuk Parit, 4 Tewas, Belasan Luka-luka

Saat memasuki perdusunan Krajan Lor, ratusan warga bahkan sudah menanti jenazah Akhiyat Mufti Syahbana dan Fidya Kastarena.

Bagi mereka, keduanya adalah generasi muda di desanya yang dikenang dengan kepribadian baik.

Jenazah Fidya Kastarena digotong terlebih dahulu menuju rumah duka karena jaraknya yang paling terdekat dari lokasi ambulans berhenti. 

Jalur menuju rumah Fidya sapaannya itu memasuki lorong gang sempit. Sejumlah pelayat pun terlihat menyesaki rumah kecil berdinding papan kayu usang itu. 

Jenazah Fidya disemayamkan di rumah duka sekitar pukul 20.50 WIB. Isak tangis keluarga tak terbendung ketika kain yang penutup gadis itu disibakkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com