KOMPAS.com - Lima berita terpopuler di Kompas.com pada hari Senin (10/9/2018 mengungkap sejumlah topik.
Berita yang sering dibaca adalah kisah minibus milik Lemhanas yang mengalami kecelakaan di Sukabumi.
Dari dunia politik, AHY menjelaskan dengan gamblang bahwa semua kader Partai Demokrat memilik kebebasan memilih dalam Pilpres 2019 nanti.
Seorang remaja puteri di Palembang terancam dikeluarkan sekolah. Pasalnya, hobi berpose seksi nyaris telanjang saat "video call" ternyata menjadi viral di media sosial. Sang pacar diduga yang menyebar video tersebut.
Berikut 5 berita terpopuler selengkapnya:
Sebuah minibus milik Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) dengan nomor kendaraan 1010-00 terguling masuk jurang di jalur Cikidang-Pelabuhanratu. Satu penumpang meninggal dunia dan belasan luka-luka.
Minibus milik Lemhanas itu mengangkut 18 orang guru asal Jakarta. Pembaca ingin mengetahui lebih jauh hasil penyelidikan kecelakaan tersebut, khususnya pertanyaan tentang kendaraan milik Lemhanas yang bisa "disewa" oleh sejumlah guru .
Baca berita selengkapnya:
Baca berita selengkapnya: Cerita Lengkap Kasus Bus Lemhannas Masuk Jurang di Sukabumi
Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) menegaskan bahwa kader Demokrat bebas menentukan pilihan saat pilpres 2019 nanti. AHY yang menjadi Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasmas) menilai Partai Demokrat adalah partai uang demokratis dan memberi kebebasan politis bagi para kadernya.
“Partai Demokrat itu partai yang sangat demokratis. Kita ingin memberikan peluang kepada para kader untuk menentukan sikapnya. Tapi secara kepartaian sesuai yang telah diputuskan oleh majelis Tinggi Partai Demokrat, bahwa dalam kontestasi Pilpres 2019, Partai Demokrat mendukung pasangan Prabowo – Sandiaga," kata AHY.
Baca berita selengkapnya: AHY: Kader Demokrat Bebas Tentukan Sikap pada Pilpres 2019
Ahli geologi akhirnya menemukan penyebab amblesnya tanah di Kampung Legoknyenanng, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Sukabumi, Jawa Barat.
"Penyebabnya terowongan tanah, terowongan itu tanpa konstruksi penguat pada dinding dan atapnya," ujar Rustam di Gedung Geologi, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (10/9/2018).
Warga desa di sekitar lokasi sempat heboh dengan kejadian tanah ambles tersebut.
Baca berita selengkapnya: Penjelasan Ahli Geologi soal Tanah Ambles di Sukabumi