Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Guru di Soe NTT: Banyak Murid SMP Tak Bisa Membaca

Kompas.com - 07/02/2024, 13:17 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SOE, KOMPAS.com - Guru-guru di sejumlah desa di Soe, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, menanggung beban ganda.

Tak hanya harus putar otak bekerja dengan fasilitas seadanya, rendahnya kualitas peserta didik juga menjadi pekerjaan berat bagi mereka.

Baca juga: Surat dari Anak-anak Soe NTT untuk Pak Jokowi...

Salah seorang guru matematika di SMP Negeri Teli'u, Kecamatan Amanuban Timur, bernama Julieta Martins (25) bercerita, banyak anak didiknya yang kesulitan membaca.

"Di kelas VII ada 16 murid. Yang bisa baca dengan lancar itu lima orang saja ya. Sekitar 10 orang bisa membaca, tapi masih mengeja cukup lama. Satu murid betul-betul tidak bisa baca," ujar Julieta saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (6/2/2024).

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok NTT Meletus 70 Kali Disertai Lontaran Lava Pijar

Ia tidak memahami bagaimana anak-anak yang tidak lancar membaca itu bisa melewati sekolah dasar hingga lulus ke SMP.

Hal yang ia beserta guru-guru lainnya dapat lakukan, yakni terus memberikan pendampingan ekstra kepada peserta didik yang tidak bisa membaca di luar jam belajar reguler.

"Saya sempat mengajar anak-anak ini, tapi mereka sulit sekali. Bahkan, ada yang menyerah di kelas IX, lalu keluar, putus sekolah," lanjut dia.

Baca juga: 5.479 Warga Korban Erupsi Gunung Lewotobi di NTT Masih Mengungsi

Trifosa S. A Nesimnasi (46) juga mengungkapkan hal senada. Wanita yang sudah 16 tahun menjadi guru IPA di SMP Negeri Oemaman, Kecamatan Kualin itu mengungkapkan, anak didik yang tidak bisa membaca tersebar merata di setiap jenjang.

"Jumlah murid di sekolah kami ada 78 murid. Nah, anak yang tidak bisa baca tulis itu ada di kelas VII, VIII, dan IX," ungkap Trifosa.

Baca juga: Kenapa Pria Lebih Baik dalam Membaca Peta Dibanding Wanita?

Rinciannya, kelas VII sebanyak dua anak, kelas VIII ada tujuh anak, dan kelas IX ada tiga anak.

Demi menyiasati agar anak-anak itu mampu menyerap pelajaran, para guru biasanya mengajari mereka membaca terlebih dahulu dengan sabar sebelum mulai belajar. Materi belajar membaca berkaitan dengan mata pelajaran yang akan diberikan setelahnya.

Guru IPA di SMP Negeri Kie, Kecamatan Kie bernama Defretis Salem (36) menambahkan, kurikulum merdeka yang menjadi acuan pembelajaran tak menyediakan ruang bagi anak didik untuk tidak naik kelas.

Oleh sebab itu, ada murid kelas VII dan IX yang tidak dapat membaca dan menulis.

"Kurikulum sekarang tidak memungkinkan anak yang tidak bisa itu tidak naik kelas. Jadi, meskipun dia sebenarnya tidak memungkinkan, tetap harus naik kelas," ujar Defretis.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com