Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surat dari Anak-anak Soe NTT untuk Pak Jokowi...

Kompas.com - 06/02/2024, 15:35 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SOE, KOMPAS.com – Sejumlah anak di Soe, Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), menulis surat untuk Presiden Joko Widodo.

Surat berisi beragam unek-unek. Mulai dari keresahan atas tingginya kekerasan anak, banyaknya anak putus sekolah, minimnya pelayanan kesehatan, infrastruktur jalan yang jelek, hingga sekadar bercerita tentang cita-cita.

Baca juga: 5.479 Warga Korban Erupsi Gunung Lewotobi di NTT Masih Mengungsi

Salah seorang anak bernama Lena (16) mencurahkan isi hatinya terkait tingginya angka kekerasan terhadap anak oleh orangtua di lingkungan tempat tinggalnya.

“Bapak Presiden, sering saya jumpai di masyarakat, orangtua menasihati atau membimbing anak bukan dengan kalimat yang baik, tetapi dengan benturan fisik,” tulis Lena, Selasa (6/2/2024).

Lena sendiri merasa beruntung karena ia tumbuh dan berkembang di tengah keluarga yang hangat dan jauh dari kekerasan.

Oleh sebab itu, ia ingin anak-anak lain di lingkungannya bisa keluar dari lingkaran kekerasan di keluarga.

Baca juga: Jokowi Terima Kunjungan Menlu Malaysia, Ada Pembahasan Ekonomi sampai Investasi IKN

Anak lainnya bernama Yosna (15) mencurahkan isi hati yang kurang lebih sama. Ia yang selama ini aktif menyosialisasikan antikekerasan terhadap anak itu mendapati temannya sendiri mengalami kekerasan seksual oleh orang terdekat.

“Ada anak berusia 15 tahun dihamili oleh seorang berumur kurang lebih 50 tahun. Kasusnya sudah dilaporkan ke pihak yang berwajib, tapi belum ditindaklanjuti sampai sekarang. Tak tahu alasannya apa,” tulis Yosna

Pada bagian akhir surat, Yosna berharap Presiden Jokowi memberikan perhatian bagi kasus kekerasan seksual di daerah-daerah terpencil seperti desanya.

Ilustrasi menulisfreepik.com Ilustrasi menulis

Sementara itu, anak lainnya bernama Sela (14) menyoroti jalan di desanya yang tidak pernah tersentuh pembangunan.

Masyarakat setempat yang kebanyakan berprofesi sebagai petani dan pedagang seringkali kesulitan dalam beraktivitas. Apalagi pada musim penghujan, beberapa titik jalan kerap dilanda bencana longsor sehingga masyarakat harus mencari jalan berputar yang jauh.

“Harga barang menjadi naik karena para penjual menempuh perjalanan yang cukup jauh. Pada musim panas, jalan berdebu, sedangkan pada musim hujan, jalanan banyak lumpurnya,” tulis Sela.

Baca juga: Kisah Rudik, Pria Asal Kota Batu yang Hidup dalam Kegelapan Malam di Rumah Tak Layak Huni

“Untuk itu, melalui surat ini, saya berharap semoga di tahun ini, Bapak Presiden bersama pemerintah kalau bisa mengabulkan permintaan kami dengan memberikan bantuan melalui akses jalan,” lanjut dia.

Cici (14) berbeda dengan anak lain. Ia mencurahkan isi hatinya soal keinginannya untuk menjadi seorang perawat.

Ia bercerita, sudah bercita-cita sebagai perawat sejak duduk di bangku SD. Saat itu, ia melihat perawat di rumah sakit daerahnya merawat sang ayah yang sakit berat dengan sangat baik.

Halaman:


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com