Salin Artikel

Surat dari Anak-anak Soe NTT untuk Pak Jokowi...

Surat berisi beragam unek-unek. Mulai dari keresahan atas tingginya kekerasan anak, banyaknya anak putus sekolah, minimnya pelayanan kesehatan, infrastruktur jalan yang jelek, hingga sekadar bercerita tentang cita-cita.

Salah seorang anak bernama Lena (16) mencurahkan isi hatinya terkait tingginya angka kekerasan terhadap anak oleh orangtua di lingkungan tempat tinggalnya.

“Bapak Presiden, sering saya jumpai di masyarakat, orangtua menasihati atau membimbing anak bukan dengan kalimat yang baik, tetapi dengan benturan fisik,” tulis Lena, Selasa (6/2/2024).

Lena sendiri merasa beruntung karena ia tumbuh dan berkembang di tengah keluarga yang hangat dan jauh dari kekerasan.

Oleh sebab itu, ia ingin anak-anak lain di lingkungannya bisa keluar dari lingkaran kekerasan di keluarga.

Anak lainnya bernama Yosna (15) mencurahkan isi hati yang kurang lebih sama. Ia yang selama ini aktif menyosialisasikan antikekerasan terhadap anak itu mendapati temannya sendiri mengalami kekerasan seksual oleh orang terdekat.

“Ada anak berusia 15 tahun dihamili oleh seorang berumur kurang lebih 50 tahun. Kasusnya sudah dilaporkan ke pihak yang berwajib, tapi belum ditindaklanjuti sampai sekarang. Tak tahu alasannya apa,” tulis Yosna

Pada bagian akhir surat, Yosna berharap Presiden Jokowi memberikan perhatian bagi kasus kekerasan seksual di daerah-daerah terpencil seperti desanya.

Sementara itu, anak lainnya bernama Sela (14) menyoroti jalan di desanya yang tidak pernah tersentuh pembangunan.

Masyarakat setempat yang kebanyakan berprofesi sebagai petani dan pedagang seringkali kesulitan dalam beraktivitas. Apalagi pada musim penghujan, beberapa titik jalan kerap dilanda bencana longsor sehingga masyarakat harus mencari jalan berputar yang jauh.

“Harga barang menjadi naik karena para penjual menempuh perjalanan yang cukup jauh. Pada musim panas, jalan berdebu, sedangkan pada musim hujan, jalanan banyak lumpurnya,” tulis Sela.

“Untuk itu, melalui surat ini, saya berharap semoga di tahun ini, Bapak Presiden bersama pemerintah kalau bisa mengabulkan permintaan kami dengan memberikan bantuan melalui akses jalan,” lanjut dia.

Cici (14) berbeda dengan anak lain. Ia mencurahkan isi hatinya soal keinginannya untuk menjadi seorang perawat.

Ia bercerita, sudah bercita-cita sebagai perawat sejak duduk di bangku SD. Saat itu, ia melihat perawat di rumah sakit daerahnya merawat sang ayah yang sakit berat dengan sangat baik.

“Mereka sangat konsisten dalam penyelesaian tanggung jawab dan mereka merawat ayah saya sampai sembuh, sehingga saya ingin sekali untuk bisa menjadi seorang perawat yang bisa merawat banyak orang yang sedang sakit,” tulis Cici.

Tak lupa, Cici menitipkan pesan bagi Presiden Jokowi untuk terus menambah fasilitas kesehatan dan tenaga medis di daerah terpencil seperti di desanya.

Surat bagi Kepala Negara ini ditulis setelah anak-anak itu mendapatkan pelatihan penulisan opini dari tim Kompas.com yang bekerja sama dengan Plan, sebuah yayasan yang bergerak di bidang hak anak dan perempuan. Pelatihan digelar selama dua hari sejak Senin (5/2/2024) hingga Selasa (6/2/2024).

Suasana pelatihan menulis berlangsung ceria. Anak-anak begitu bebasnya berbicara tentang apa yang mereka alami di wilayah terpencil, hingga apa yang mereka harapkan ke depan.

Surat ditulis tangan di atas secarik kertas secara langsung oleh anak-anak. Setelah selesai menulis, mereka juga berkesempatan membacakan suratnya di depan teman-temannya.

Anak-anak itu berharap Presiden Jokowi membaca surat sekaligus mengabulkan permohonan mereka, terutama terkait dengan pemenuhan hak anak di daerah-daerah terpencil.

https://regional.kompas.com/read/2024/02/06/153559678/surat-dari-anak-anak-soe-ntt-untuk-pak-jokowi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke