Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Anang, 12 Tahun Berjualan Bakso di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

Kompas.com - 16/08/2023, 11:40 WIB
Roberthus Yewen,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi

DI PERBATASAN antara Indonesia dan Papua Nugini, Kompas.com mendapati Anang (43 tahun), lelaki asal Jawa Timur, yang sudah 12 tahun berjualan bakso di tempat itu.

Tepatnya, Anang kini berjualan di kawasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw di Kampung Mosso, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.

Saat Kompas.com menjumpainya di sela liputan khusus Merah Putih di Perbatasan, Selasa (15/8/2023), Anang terlihat serius melayani pesanan bakso dari beberapa warga Papua Nugini dan Indonesia yang mampir ke gerobak baksonya.

Baca juga: Kisah Merah Putih di Tepi Batas Tanah Air

Tak tanggung-tanggung, Anang bisa menggunakan bahasa Inggris Pijin (Pidgin) untuk meladeni pelanggannya. 

"Saya sudah 12 tahun jualan bakso di perbatasan. Dari dulu saya usaha bakso," tutur Anang sembari tetap melayani pelanggan, Selasa.

Anang mengaku sudah menetap di Papua sejak 2009, tapi sebelumnya tidak berjualan di kawasan perbatasan. 

"Awalnya (tinggal dan berjualan bakso) di wilayah Abepura, Kota Jayapura, lalu saya berjualan bakso di perbatasan Indonesia-Papua Nugini hingga saat ini,"

Dia juga mengaku menjadi saksi perubahan dinamika pergerakan lintas batas di kawasan itu, antara sebelum dan sesudah ada PLBN Skouw.

Beberapa warga dari Indonesia terlihat berfoto di depan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, perbatasan Indonesia dan Papua Nugini di Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, Selasa (15/8/2023).KOMPAS.com/ROBERTHUS YEWEN Beberapa warga dari Indonesia terlihat berfoto di depan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, perbatasan Indonesia dan Papua Nugini di Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, Selasa (15/8/2023).

Dulu lebih banyak warga Papua Nugini

Menurut Anang, kedatangan warga Papua Nugini berbelanja ke Skouw sudah terjadi sejak dulu. Bahkan, kata dia, dulu lebih banyak warga Papua Nugini yang datang daripada sekarang setelah ada PLBN Skouw.

"Dulu, 2014-2015 itu ramai. Tapi sejak dibangunnya PLBN Skouw di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini, warga Papua Nugini yang datang ke Indonesia di perbatasan Skouw berkurang," tutur dia.

Baca juga: Kisah Uang Kina di Pasar PLBN Skouw

Anang menduga, ini lantaran warga Papua Nugini yang hendak ke perbatasan Indonesia melalui PLBN Skouw harus melengkapi sejumlah dokumen. Kelengkapan itu dihitung orang per orang.

"Sekarang pakai manifes, satu orang satu manifes. Kalau dulu satu manifes bisa 10 orang dari Papua Nugini bisa masuk berbelanja di Pasar PLBN Skouw. Sekarang tidak bisa lagi," kata suami Asmiati ini.

Sebagai catatan, PLBN Skouw baru diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 9 Mei 2017. Pembangunannya dilakukan bertahap sejak Desember 2015. 

Bahasa Inggris Pijin

Satu hal yang teramati pula dari interaksi Anang dengan pelanggannya dari Papua Nugini adalah bahasa yang digunakan, yaitu bahasa Inggris Pijin.

Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-Papua Niugini dari Yonif Para Raider 432/Kostrad berjaga di mercusuar Oinake, Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw di Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua, Senin (17/7/2017). Sebelah kiri adalah wilayah Papua Niugini, sedangkan sebelah kanan PLBN Indonesia yang baru selesai dibangun.KOMPAS/AGUS SUSANTO Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-Papua Niugini dari Yonif Para Raider 432/Kostrad berjaga di mercusuar Oinake, Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw di Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua, Senin (17/7/2017). Sebelah kiri adalah wilayah Papua Niugini, sedangkan sebelah kanan PLBN Indonesia yang baru selesai dibangun.

 

Dalam pengamatan Kompas.com, dia tampak santai berbincang dengan warga Papua Nugini menggunakan bahasa itu.

Baca juga: PLBN Skouw, Wajah Indonesia di Negeri Ufuk Timur Papua

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com