Salin Artikel

Cerita Anang, 12 Tahun Berjualan Bakso di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

DI PERBATASAN antara Indonesia dan Papua Nugini, Kompas.com mendapati Anang (43 tahun), lelaki asal Jawa Timur, yang sudah 12 tahun berjualan bakso di tempat itu.

Tepatnya, Anang kini berjualan di kawasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw di Kampung Mosso, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.

Saat Kompas.com menjumpainya di sela liputan khusus Merah Putih di Perbatasan, Selasa (15/8/2023), Anang terlihat serius melayani pesanan bakso dari beberapa warga Papua Nugini dan Indonesia yang mampir ke gerobak baksonya.

Tak tanggung-tanggung, Anang bisa menggunakan bahasa Inggris Pijin (Pidgin) untuk meladeni pelanggannya. 

"Saya sudah 12 tahun jualan bakso di perbatasan. Dari dulu saya usaha bakso," tutur Anang sembari tetap melayani pelanggan, Selasa.

Anang mengaku sudah menetap di Papua sejak 2009, tapi sebelumnya tidak berjualan di kawasan perbatasan. 

"Awalnya (tinggal dan berjualan bakso) di wilayah Abepura, Kota Jayapura, lalu saya berjualan bakso di perbatasan Indonesia-Papua Nugini hingga saat ini,"

Dia juga mengaku menjadi saksi perubahan dinamika pergerakan lintas batas di kawasan itu, antara sebelum dan sesudah ada PLBN Skouw.

Dulu lebih banyak warga Papua Nugini

Menurut Anang, kedatangan warga Papua Nugini berbelanja ke Skouw sudah terjadi sejak dulu. Bahkan, kata dia, dulu lebih banyak warga Papua Nugini yang datang daripada sekarang setelah ada PLBN Skouw.

"Dulu, 2014-2015 itu ramai. Tapi sejak dibangunnya PLBN Skouw di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini, warga Papua Nugini yang datang ke Indonesia di perbatasan Skouw berkurang," tutur dia.

Anang menduga, ini lantaran warga Papua Nugini yang hendak ke perbatasan Indonesia melalui PLBN Skouw harus melengkapi sejumlah dokumen. Kelengkapan itu dihitung orang per orang.

"Sekarang pakai manifes, satu orang satu manifes. Kalau dulu satu manifes bisa 10 orang dari Papua Nugini bisa masuk berbelanja di Pasar PLBN Skouw. Sekarang tidak bisa lagi," kata suami Asmiati ini.

Sebagai catatan, PLBN Skouw baru diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 9 Mei 2017. Pembangunannya dilakukan bertahap sejak Desember 2015. 

Bahasa Inggris Pijin

Satu hal yang teramati pula dari interaksi Anang dengan pelanggannya dari Papua Nugini adalah bahasa yang digunakan, yaitu bahasa Inggris Pijin.

Dalam pengamatan Kompas.com, dia tampak santai berbincang dengan warga Papua Nugini menggunakan bahasa itu.

Ayah lima anak ini bercerita, pada awal mula berjualan bakso di perbatasan ini dia juga tidak mengerti bahasa Inggris Pijin. Baru setelah beberapa waktu dia mulai mengerti dan bisa menggunakannya. 

"Sedikit-sedikit bisalah ngomong (pakai bahasa itu). Mengerti juga apa yang diucapkan warga Papua Nugini," kata Anang.

Kemampuannya memahami dan berbicara dalam bahasa Inggris Pijin tidak didapat dari pelatihan formal. Pergaulan keseharian yang memang sering mempertemukannya dengan warga Papua Nugini yang membuatnya bisa berbincang memakai bahasa itu. 

"Belajar otodidak dan pengaruh lingkungan sehingga sedikit-sedikit bisa mengerti dan bicara Inggris Pijin," tegas dia.

Liputan khusus Merah Putih di Perbatasan merupakan kolaborasi Kompas.com dengan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), untuk memotret suasana dan dinamika di kawasan perbatasan, terutama selama menjelang dan selama peringatan dan perayaan hari kemerdekaan.

Lima jurnalis Kompas.com menyambangi lima lokasi PLBN dalam rangkaian perjalanan pada kurun 14-19 Agustus 2023. Mereka adalah Wasti Samaria Simangunsong, Hendra Cipta, Zintan Prihatini, Roberthus Yewen, dan Tria Sutrisna.

Kelima jurnalis ini bertolak ke PLBN Sei Nyamuk di Nunukan, Kalimantan Utara; PLBN Entikong di Sanggau, Kalimantan Barat; PLBN Motaain di Belu, Nusa Tenggara Timur; PLBN Skouw di Jayapura, Papua; serta PLBN Yetetkun di Boven Digoel, Papua Selatan.

Ikuti catatan perjalanan dan kisah mereka di liputan khusus Merah Putih di Perbatasan, hanya di Kompas.com.

https://regional.kompas.com/read/2023/08/16/114036078/cerita-anang-12-tahun-berjualan-bakso-di-perbatasan-indonesia-papua-nugini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke