Ayah lima anak ini bercerita, pada awal mula berjualan bakso di perbatasan ini dia juga tidak mengerti bahasa Inggris Pijin. Baru setelah beberapa waktu dia mulai mengerti dan bisa menggunakannya.
"Sedikit-sedikit bisalah ngomong (pakai bahasa itu). Mengerti juga apa yang diucapkan warga Papua Nugini," kata Anang.
Kemampuannya memahami dan berbicara dalam bahasa Inggris Pijin tidak didapat dari pelatihan formal. Pergaulan keseharian yang memang sering mempertemukannya dengan warga Papua Nugini yang membuatnya bisa berbincang memakai bahasa itu.
"Belajar otodidak dan pengaruh lingkungan sehingga sedikit-sedikit bisa mengerti dan bicara Inggris Pijin," tegas dia.
Baca juga: Penasaran, Masihkah Rupiah Tak Laku di Sebatik?
Liputan khusus Merah Putih di Perbatasan merupakan kolaborasi Kompas.com dengan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), untuk memotret suasana dan dinamika di kawasan perbatasan, terutama selama menjelang dan selama peringatan dan perayaan hari kemerdekaan.
Lima jurnalis Kompas.com menyambangi lima lokasi PLBN dalam rangkaian perjalanan pada kurun 14-19 Agustus 2023. Mereka adalah Wasti Samaria Simangunsong, Hendra Cipta, Zintan Prihatini, Roberthus Yewen, dan Tria Sutrisna.
Kelima jurnalis ini bertolak ke PLBN Sei Nyamuk di Nunukan, Kalimantan Utara; PLBN Entikong di Sanggau, Kalimantan Barat; PLBN Motaain di Belu, Nusa Tenggara Timur; PLBN Skouw di Jayapura, Papua; serta PLBN Yetetkun di Boven Digoel, Papua Selatan.
Ikuti catatan perjalanan dan kisah mereka di liputan khusus Merah Putih di Perbatasan, hanya di Kompas.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.